melemahnya rupiah

logo melemahnya mata uang rupiah

Salah satu penyebab rupiah melemah adalah karena pertumbuhan ekonomi AS. Tidak hanya itu, adahal lain yang menyebabkan perubahan. berikut hal hal rupiah sangat lemah.

Ada beberapa penyebab pelemahan rupiah terhadap dolar, yang membuat nilai rupiah terkadang menguat atau melemah. Saat ini kurs Rupee melemah menjadi Rp 15,152 terhadap 1 USD.

Salah satu penyebab pelemahan nilai tukar rupiah adalah karena pertumbuhan ekonomi AS yang sangat pesat. Pelemahan rupiah juga dipicu oleh derasnya capital outflow. Berdasarkan data Bank Indonesia  pada 3-6 Juli 2023, investor asing mencatatkan net sell atau jual neto Rp1,85 triliun terdiri dari jual neto Rp2,44 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) tetapi masih mencatatkan beli neto Rp0,59 triliun di pasar saham.

 1. Melakukan Impor dan Menggunakan Jasa dari Luar Negeri

 

Melemah atau menguat rupiah tergantung pada permintaan dan ketersediaan mata uang. Misalnya, jika lebih banyak orang menggunakan dolar daripada rupiah, maka nilai tukar rupiah pasti akan melemah. Oleh karena itu, mengimpor barang dan menggunakan jasa dari luar negeri juga dapat melemahkan rupiah. Impor komoditas yang tinggi juga dapat menyebabkan peningkatan permintaan dolar.

Jika kita membatasi impor dan penggunaan jasa dari luar negeri, tentu kita bisa membuat rupiah lebih stabil. Bahkan bukan tidak mungkin rupiah menguat terhadap kurs terhadap dolar.


2. Mempunyai Pinjaman atau Hutang

Alasan pelemahan rupiah adalah besarnya utang yang dimiliki negara. Setelah utang lunas, dolar AS biasanya menjadi mata uang pilihan untuk pelunasan. Dengan demikian, rupiah yang terkumpul untuk membayar utang beserta bunganya juga akan mempengaruhi perekonomian nasional, karena permintaan dolar akan meningkat dan rupiah akan melemah.

Namun, melunasi utang ini bukanlah tugas yang mudah. Karena jika diatasi dengan mencetak lebih banyak Rupee kemudian menukarnya dengan USD untuk membayar utang, maka dapat menyebabkan inflasi karena semakin banyak uang logam yang dicetak dan diedarkan maka akan semakin banyak pula inflasi yang ditimbulkan.

 3. Pertumbuhan AS Meningkat Pesat

Penguatan ekonomi AS tentu berpengaruh besar terhadap nilai tukar rupiah. Semakin kuat ekonomi AS, semakin lemah rupiah. Apalagi AS menerapkan kebijakan ekonominya, yakni tapering sebagai langkah mengurangi pelonggaran kuantitatif atau menaikkan suku bunga nasional untuk memberikan dolar yang jatuh. Indonesia sebagai negara berkembang juga mudah mengalami devaluasi karena pengaruh mata uang asing yang terus menekan negara.

BACA JUGA : 5 Bisnis yang Menjanjikan 2023

 

 

Ini adalah aspek-aspek yang tidak dapat kita kendalikan. Jika ekonomi AS kuat, maka sangat penting untuk berhati-hati. Seiring dengan menguatnya perekonomian AS, hal ini akan berdampak pada penguatan dolar dan kemungkinan akan menyebabkan pelemahan rupiah.

 4. Pengaruh Politik

Politik juga menjadi salah satu penyebab pelemahan rupiah. Memang, kebijakan ekonomi suatu negara terkait dengan politiknya. Seiring dengan dukungan dari faktor lain, seperti angka ekspor yang menurun dan volume impor yang tinggi. Hal ini semakin memperparah penurunan nilai rupiah.

 5. Turunnya Harga Komodintas Ekspor

Selama tiga tahun terakhir, perdagangan impor dan ekspor Indonesia mengalami tekanan berat akibat anjloknya harga komoditas di pasar internasional. Situasi ini berdampak signifikan bagi perekonomian Indonesia yang bergantung pada ekspor bahan mentah, dan memperburuk neraca perdagangan. Pada akhirnya, situasi ini melemahkan rupiah.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *