Vaksin Dewasa yang Masih Sering Diabaikan

Ketika mendengar kata “vaksin” kebanyakan orang langsung membayangkan anak-anak kecil yang menangis saat disuntik. Padahal, vaksin bukan hanya urusan masa kanak-kanak. Orang dewasa pun tetap membutuhkan perlindungan dari penyakit menular yang bisa berdampak serius, terutama seiring bertambahnya usia dan menurunnya daya tahan tubuh. Sayangnya, banyak vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa justru sering terabaikan. Artikel ini mengulas beberapa vaksin dewasa penting yang sering dilupakan, dan alasan kuat mengapa Anda tetap perlu vaksinasi di usia dewasa.

Vaksin Dewasa yang Sering Diabaikan

  1. Vaksin Tetanus, Difteria, dan Pertusis (Tdap)
    • Meskipun vaksin tetanus diberikan saat kecil, booster-nya perlu diulang setiap 10 tahun. Pertusis (batuk rejan) juga bisa berbahaya bagi bayi dan lansia, jadi orang dewasa tetap perlu divaksin, terutama jika akan kontak dengan bayi.
  2. Vaksin Influenza (Flu)
    • Harus diberikan setiap tahun karena virus flu bermutasi. Flu bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama bagi lansia, penderita diabetes, atau penyakit kronis lainnya.
  3. Vaksin Hepatitis B
    • Sering dianggap sebagai masalah orang lain, padahal penularan bisa terjadi melalui aktivitas sehari-hari seperti perawatan medis, hubungan seksual, hingga penggunaan alat cukur bersama.
  4. Vaksin HPV (Human Papillomavirus)
    • Tidak hanya untuk remaja. Dewasa muda hingga usia 45 tahun masih bisa mendapatkan manfaat perlindungan dari virus penyebab kanker serviks, anus, dan beberapa kanker lainnya.
  5. Vaksin Pneumokokus
    • Direkomendasikan untuk usia 50 tahun ke atas atau penderita penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan paru. Pneumonia bisa berakibat fatal bila tidak dicegah.
  6. Vaksin Herpes Zoster (Cacar Ular)
    • Direkomendasikan untuk usia 50 tahun ke atas. Infeksi ini dapat menyebabkan nyeri luar biasa dan komplikasi jangka panjang seperti neuralgia pasca-herpes.

Mengapa Vaksin Dewasa Tetap Penting?

Mengapa Vaksin Dewasa Tetap Penting?
  1. Kekebalan Bisa Melemah
    • Beberapa vaksin yang diterima saat kecil tidak memberikan perlindungan seumur hidup. Tanpa booster, tubuh bisa kehilangan kemampuan melawan infeksi.
  2. Perubahan Gaya Hidup & Lingkungan
    • Perjalanan, pekerjaan baru, atau kontak dengan anak-anak bisa meningkatkan risiko paparan penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dengan vaksin.
  3. Melindungi Orang Lain
    • Vaksinasi bukan hanya soal melindungi diri sendiri, tapi juga membentuk herd immunity dan mencegah penularan ke kelompok rentan seperti bayi, lansia, atau penderita imunokompromi.
  4. Pencegahan Lebih Murah dari Pengobatan
    • Mengobati komplikasi dari flu, pneumonia, atau hepatitis jelas lebih mahal dan lebih berisiko dibanding mencegahnya lewat vaksinasi.

Kesimpulan

Vaksin dewasa bukan hanya untuk anak-anak. Di usia dewasa, tubuh tetap memerlukan “pengingat” untuk melindungi diri dari infeksi yang bisa mengancam kesehatan bahkan nyawa. Konsultasikan dengan dokter untuk mengecek status vaksinasi Anda. Menunda bukan pilihan, karena penyakit tidak menunggu.

Spread the love

Tinggalkan Balasan