Suntik KB merupakan salah satu metode kontrasepsi hormonal yang populer di Indonesia. Metode ini banyak dipilih karena praktis dan efektif dalam mencegah kehamilan. Meskipun demikian, pemilihan kontrasepsi sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kesehatan, kenyamanan, dan kebutuhan pasangan. Artikel ini akan membahas cara kerja suntik KB, kelebihan dan kekurangannya, serta perbandingan dengan metode pil KB.
Cara Kerja Suntik KB
Suntik ini bekerja dengan cara menghentikan ovulasi, yaitu proses pelepasan sel telur dari indung telur. Kandungan hormon yang digunakan adalah progestin (atau kombinasi progestin dan estrogen, tergantung jenisnya). Hormon ini memiliki beberapa efek, yaitu:
- Menebalkan lendir serviks, sehingga sperma sulit mencapai sel telur.
- Menipiskan lapisan rahim (endometrium), sehingga bila terjadi pembuahan, sel telur yang telah dibuahi sulit menempel.
- Menekan ovulasi, sehingga tidak ada sel telur yang dilepaskan.
Jenis suntik ini umumnya dibedakan menjadi dua:
- Suntik 3 bulanan (Depo-Provera): Mengandung progestin saja dan diberikan setiap 12 minggu.
- Suntik 1 bulanan: Mengandung kombinasi estrogen dan progestin dan diberikan setiap 4 minggu.
Kelebihan Suntik KB
- Efektivitas tinggi
Dengan penggunaan yang tepat dan jadwal penyuntikan teratur, tingkat keberhasilan mencegah kehamilan dapat mencapai lebih dari 94-99 persen. - Praktis
Tidak perlu diingat setiap hari seperti pil KB. Cukup datang ke fasilitas kesehatan sesuai jadwal suntikan. - Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak memerlukan tindakan khusus saat berhubungan. - Cocok untuk ibu menyusui
Jenis suntik KB progestin tunggal aman digunakan setelah melahirkan karena tidak mengganggu produksi ASI.
Kekurangan Suntik KB
- Perubahan pola haid
Dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, perdarahan bercak, atau bahkan berhenti sama sekali setelah beberapa kali penyuntikan. - Efek samping hormonal
Beberapa pengguna mengalami kenaikan berat badan, sakit kepala, perubahan mood, atau jerawat. - Tidak bisa dihentikan secara mendadak
Efek kontrasepsi berlangsung selama hormon masih bekerja di dalam tubuh. Kesuburan biasanya baru kembali normal beberapa bulan setelah berhenti. - Harus sesuai jadwal
Keterlambatan suntikan dapat menurunkan efektivitas dan meningkatkan risiko kehamilan.
Perbandingan dengan Pil KB
Aspek | Suntik KB | Pil KB |
Cara penggunaan | Disuntik setiap 1 atau 3 bulan | Diminum setiap hari |
Efektivitas | 94–99% bila sesuai jadwal | 91–99% bila diminum teratur |
Kemudahan | Tidak perlu diingat setiap hari | Harus disiplin minum pada jam yang sama |
Efek samping | Gangguan haid, berat badan naik, mood swing | Mual, nyeri payudara, flek, kadang peningkatan berat badan |
Pemulihan kesuburan | Memerlukan waktu beberapa bulan setelah berhenti | Kesuburan kembali lebih cepat setelah berhenti |
Biaya jangka panjang | Relatif ekonomis per bulan | Bervariasi tergantung merek |
Kesimpulan
Suntik KB adalah metode kontrasepsi yang efektif dan praktis, terutama bagi wanita yang menginginkan perlindungan jangka panjang tanpa harus mengingat penggunaan harian. Namun, metode ini memiliki efek samping yang perlu diperhatikan, terutama perubahan siklus menstruasi dan keterlambatan pemulihan kesuburan setelah penghentian. Dibanding pil KB, suntik KB lebih praktis tetapi kurang fleksibel bila ingin segera merencanakan kehamilan kembali.
Sebelum memutuskan penggunaan suntik KB atau pil KB, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis guna menilai kondisi kesehatan, gaya hidup, dan rencana kehamilan di masa depan. Pemilihan kontrasepsi yang tepat akan membantu menjaga kesehatan reproduksi sekaligus mendukung perencanaan keluarga secara optimal.
BACA JUGA ARTIKEL: Pilates Ibu Hamil Ternyata Sangat Bermanfaat