
<p>Mukbang merupakan tren video yang menampilkan seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah besar sambil berbicara kepada penonton melalui siaran langsung atau rekaman. Fenomena ini pertama kali populer di Korea Selatan dan kini telah menjadi tren global, terutama di platform digital seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. Meskipun memberikan hiburan bagi banyak orang, bahaya mukbang memberikan risiko kesehatan yang tidak dapat diabaikan.</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad3" id="quads-ad3" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p><strong>Definisi Mukbang</strong></p>



<p>Secara etimologis, kata &#8220;mukbang&#8221; berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Korea, yaitu &#8220;muk-ja&#8221; yang berarti makan dan &#8220;bang-song&#8221; yang berarti siaran. Konsep awalnya muncul sebagai sarana hiburan bagi mereka yang merasa kesepian saat makan sendiri. Namun, seiring perkembangan tren, konten mukbang berkembang menjadi tayangan ekstrem yang mempertontonkan konsumsi makanan dalam jumlah besar, cepat, atau jenis makanan yang tidak sehat.</p>



<p><strong>Risiko Kesehatan yang Ditimbulkan dari Mukbang</strong></p>



<figure class="wp-block-gallery has-nested-images columns-default is-cropped wp-block-gallery-1 is-layout-flex wp-block-gallery-is-layout-flex">
<figure class="wp-block-image size-large"><a href="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/06/Risiko.png"><img data-id="5945" src="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/06/Risiko-1024x576.png" alt="Risiko Kesehatan yang Ditimbulkan dari Mukbang" class="wp-image-5945" /></a></figure>
</figure>



<p><strong>1. Peningkatan Risiko Obesitas dan Penyakit Metabolik</strong></p>



<p>Pola konsumsi makanan dalam mukbang umumnya melibatkan asupan tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan natrium. Jika dikonsumsi secara berlebihan dan berulang, hal ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti:</p>



<ul class="wp-block-list">
<li>Obesitas</li>



<li>Diabetes melitus tipe 2</li>



<li>Hipertensi</li>



<li>Dislipidemia (kolesterol tinggi)</li>



<li>Penyakit kardiovaskular</li>
</ul>



<p><strong>2. Gangguan Sistem Pencernaan</strong></p>



<p>Makan dalam jumlah besar dalam satu waktu dapat membebani sistem pencernaan. Beberapa gangguan yang mungkin timbul antara lain:</p>



<ul class="wp-block-list">
<li>Rasa kembung dan begah</li>



<li>Refluks asam lambung (<a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Gastroesophageal_reflux_disease">GERD</a>)</li>



<li>Sembelit atau diare</li>
</ul>



<p><strong>3. Gangguan Pola Makan (Eating Disorders)</strong></p>



<p>Konten mukbang yang ekstrem dapat mendorong kebiasaan makan yang tidak sehat, baik bagi pembuat konten maupun penontonnya. Tidak sedikit kreator mukbang yang mengalami gangguan seperti:</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad1" id="quads-ad1" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<ul class="wp-block-list">
<li>Binge eating disorder (makan berlebihan tanpa kontrol)</li>



<li>Bulimia (makan berlebihan lalu memuntahkan makanan)</li>



<li>Anoreksia atau gangguan citra tubuh lainnya</li>
</ul>



<p><strong>4. Normalisasi Perilaku Makan yang Tidak Sehat</strong></p>



<p>Orang yang menonton, khususnya remaja dan anak-anak, berisiko menganggap konsumsi makanan dalam jumlah besar sebagai hal yang normal dan menghibur. Hal ini dapat membentuk persepsi keliru mengenai pola makan sehat dan seimbang.</p>



<p><strong>5. Dampak Psikologis pada Pembuat Konten</strong></p>



<p>Untuk mempertahankan daya tarik konten, beberapa kreator mukbang merasa terdorong untuk terus meningkatkan porsi atau jenis makanan yang dikonsumsi. Hal ini dapat menimbulkan tekanan psikologis, stres, hingga gangguan mental akibat ekspektasi penonton atau tekanan sosial di media.</p>



<p><strong>Perlukah Mukbang Dihindari?</strong></p>



<p>Tidak semua konten mukbang bersifat negatif. Beberapa kreator mulai beralih ke konsep &#8220;healthy mukbang&#8221;, yakni menampilkan makanan sehat dalam porsi yang wajar sambil memberikan edukasi mengenai gizi atau budaya makanan. Namun, penting bagi masyarakat untuk:</p>



<ul class="wp-block-list">
<li>Membedakan konten hiburan dan realitas kehidupan sehari-hari</li>



<li>Menghindari meniru kebiasaan makan ekstrem</li>



<li>Menjaga kesadaran terhadap kebutuhan gizi dan batas tubuh masing-masing</li>
</ul>



<p><strong>Tips Aman Menyikapi Konten Mukbang</strong></p>



<figure class="wp-block-image size-large"><a href="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/06/Tips.png"><img src="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/06/Tips-1024x576.png" alt="Tips Aman Menyikapi Konten Mukbang" class="wp-image-5946" /></a></figure>



<p>Bagi penonton maupun pembuat konten, berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:</p>



<ul class="wp-block-list">
<li>Tidak menjadikan mukbang sebagai referensi pola makan harian</li>



<li>Mengatur waktu menonton agar tidak terpengaruh secara emosional atau impulsif</li>



<li>Mengedepankan konsumsi makanan bergizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari</li>



<li>Jika membuat konten, utamakan edukasi dan tanggung jawab terhadap dampaknya</li>



<li>Berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti ahli gizi atau psikolog bila mengalami hubungan yang tidak sehat dengan makanan</li>
</ul>



<p><strong>Kesimpulan</strong>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad2" id="quads-ad2" style="float:none;margin:0px;">

</div>
</p>



<p>Bahaya mukbang bisa berdampak ke kesehatan yang tidak dapat diabaikan. Baik bagi penonton maupun kreator, penting untuk memahami dan menyikapi fenomena ini secara bijak. Makan adalah kebutuhan dasar yang seharusnya dilakukan secara sadar, seimbang, dan bertanggung jawab, bukan sebagai ajang konsumsi ekstrem demi tontonan.

Bahaya Mukbang bagi Kesehatan: Hiburan yang Perlu Diwaspadai
