Ikan telah lama menjadi bagian dari kehidupan manusia, baik sebagai sumber makanan, simbol budaya, hingga kisah-kisah mitos yang diwariskan turun-temurun. Menariknya, tidak semua orang mengetahui bahwa di balik keberagaman jenis ikan, terdapat pula berbagai cerita, kepercayaan, dan mitos yang berkembang di masyarakat. Sebagian mitos ini bahkan masih diyakini hingga sekarang, meski tidak semuanya memiliki dasar ilmiah. Artikel berikut akan membahas beberapa mitos ikan yang jarang diketahui orang.
1. Ikan Koi sebagai Pembawa Keberuntungan
Dalam budaya Jepang dan Tiongkok, ikan koi dipercaya membawa keberuntungan, ketekunan, dan kesuksesan. Konon, seekor koi yang mampu berenang melawan arus hingga mencapai puncak air terjun akan berubah menjadi naga. Kisah ini melahirkan mitos iklan koi dapat membawa kejayaan bagi pemiliknya, meskipun secara ilmiah hal ini lebih bersifat simbolis daripada nyata.
2. Ikan Arwana sebagai Penjaga Rumah dari Roh Jahat
Di beberapa wilayah Asia Tenggara, ikan arwana dianggap mampu menolak bala dan menjaga rumah dari gangguan roh jahat. Kepercayaan ini membuat arwana sering dipelihara di akuarium besar di dalam rumah. Nilai mistisnya bahkan dianggap sebanding dengan nilai ekonomisnya, sehingga arwana dijuluki sebagai “ikan naga” yang membawa wibawa.
3. Ikan Lele Tidak Bisa Tersambar Petir
Ada kepercayaan unik di beberapa daerah bahwa ikan lele tidak akan mati tersambar petir karena bentuk tubuhnya yang licin dan habitatnya yang berlumpur. Padahal, kenyataannya semua makhluk hidup di air berpotensi terkena dampak aliran listrik jika terjadi sambaran petir. Mitos ini lebih merefleksikan pandangan lokal terhadap keunikan ikan lele.
4. Ikan Pari sebagai Simbol Perlindungan Laut
Dalam tradisi masyarakat pesisir tertentu, ikan pari diyakini sebagai penjaga laut yang dapat melindungi nelayan dari bahaya ketika melaut. Bentuk tubuhnya yang lebar menyerupai perisai membuat pari dianggap sebagai simbol perlindungan, meski kenyataannya pari tetap merupakan hewan liar yang perlu diwaspadai.
5. Ikan Gabus sebagai Penyembuh Luka
Selain dianggap berkhasiat secara medis karena kandungan albuminnya, di beberapa daerah ikan gabus juga dikaitkan dengan mitos bahwa ia memiliki “jiwa penyembuh”. Orang zaman dahulu percaya bahwa memakan ikan gabus setelah operasi dapat mempercepat pemulihan. Menariknya, kepercayaan ini justru kemudian terbukti ada dasar ilmiahnya, meski awalnya hanya dianggap mitos.
Kesimpulan
Mitos ikan tidak hanya berfungsi sebagai hiburan atau cerita rakyat, tetapi juga mencerminkan pandangan hidup dan budaya masyarakat di berbagai belahan dunia. Sebagian di antaranya memang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, namun keberadaannya menunjukkan betapa erat hubungan manusia dengan ikan, baik secara simbolis maupun spiritual. Dengan memahami mitos ini, kita dapat lebih menghargai kearifan lokal sekaligus membedakannya dari fakta ilmiah.
BACA JUGA ARTIKEL: Penyakit Kulit dari Baju Bekas: Mitos atau Fakta?