<p>Alergi makanan pada anak merupakan kondisi yang semakin sering dijumpai dan penting untuk dikenali sejak dini. Alergi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap zat tertentu dalam makanan yang seharusnya tidak berbahaya. Reaksi alergi makanan dapat memicu gejala ringan hingga berat, bahkan mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad3" id="quads-ad3" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p><strong>Gejala Umum Alergi Makanan pada Anak</strong></p>



<p>Gejala alergi makanan pada anak dapat bervariasi, tergantung dari tingkat sensitivitas tubuh terhadap makanan pemicu. Gejala ini biasanya muncul dalam rentang waktu beberapa menit hingga dua jam setelah anak mengonsumsi makanan tersebut. Berikut beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai:</p>



<ol class="wp-block-list">
<li><strong>Reaksi pada Kulit</strong>
<ul class="wp-block-list">
<li>Ruam kemerahan</li>



<li>Gatal-gatal atau biduran</li>



<li>Pembengkakan, terutama pada wajah, bibir, lidah, dan mata</li>
</ul>
</li>



<li><strong>Gangguan Sistem Pencernaan</strong>
<ul class="wp-block-list">
<li>Sakit perut</li>



<li>Mual dan muntah</li>



<li>Diare</li>
</ul>
</li>



<li><strong>Gangguan Sistem Pernapasan</strong>
<ul class="wp-block-list">
<li>Hidung tersumbat atau berair</li>



<li>Batuk</li>



<li>Sesak napas hingga suara napas berbunyi (mengi)</li>
</ul>
</li>



<li><strong>Reaksi Berat (Anafilaksis)</strong><strong><br></strong> Anafilaksis adalah kondisi gawat darurat medis yang ditandai dengan penurunan tekanan darah secara drastis, kesulitan bernapas berat, hingga kehilangan kesadaran. Gejala ini memerlukan penanganan segera karena dapat berakibat fatal.</li>
</ol>



<p><strong>Makanan yang Sering Menjadi Pemicu Alergi</strong></p>



<p>Beberapa jenis makanan lebih sering memicu reaksi alergi dibandingkan yang lain, terutama pada anak-anak. Makanan yang umum menjadi penyebab alergi meliputi:</p>



<ul class="wp-block-list">
<li>Susu sapi</li>



<li>Telur</li>



<li>Kacang tanah</li>



<li>Kacang pohon (almond, kenari, mete)</li>



<li>Ikan</li>



<li>Kerang dan udang</li>



<li>Gandum</li>



<li>Kedelai</li>
</ul>



<p>Setiap anak dapat memiliki sensitivitas yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan riwayat alergi keluarga dan memperkenalkan makanan baru secara bertahap sambil memantau reaksi tubuh anak.</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad1" id="quads-ad1" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p><strong>Penanganan Darurat Jika Anak Mengalami Alergi Makanan</strong></p>



<p>Penanganan alergi makanan harus dilakukan dengan cepat, terutama jika menunjukkan gejala berat seperti anafilaksis. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan orang tua:</p>



<ol class="wp-block-list">
<li><strong>Segera Hentikan Konsumsi Makanan Pemicu</strong><strong><br></strong> Jika diketahui makanan pemicu, segera hentikan pemberian makanan tersebut.</li>



<li><strong>Berikan Obat Sesuai Anjuran Dokter<br></strong> Untuk reaksi ringan, dokter biasanya akan memberikan antihistamin untuk meredakan gejala. Namun, jika anak memiliki riwayat <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Anafilaksis">anafilaksis</a>, dokter kemungkinan sudah membekali orang tua dengan auto-injector epinefrin yang harus segera digunakan.</li>



<li><strong>Segera Bawa ke Fasilitas Kesehatan</strong><strong><br></strong> Setelah memberikan penanganan awal, bawa anak ke dokter atau instalasi gawat darurat terdekat, meskipun gejala tampak mulai membaik. Penanganan medis tetap diperlukan untuk mencegah kondisi memburuk.</li>
</ol>



<p><strong>Pencegahan Alergi Makanan pada Anak</strong></p>



<p>Untuk mengurangi risiko alergi makanan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:</p>



<ul class="wp-block-list">
<li><strong>Pengenalan Makanan Secara Bertahap</strong><strong><br></strong> Perkenalkan makanan baru satu per satu dengan jeda waktu yang cukup agar mudah memantau reaksinya.</li>



<li><strong>Pantau Riwayat Keluarga</strong><strong><br></strong> Jika ada riwayat alergi dalam keluarga, diskusikan dengan dokter anak mengenai langkah-langkah pencegahan sejak dini.</li>



<li><strong>Pahami Label Makanan</strong><strong><br></strong> Selalu periksa komposisi makanan kemasan yang dikonsumsi anak, terutama produk olahan yang mungkin mengandung alergen tersembunyi.</li>
</ul>



<p><strong>Kesimpulan</strong></p>



<p>Mengenali reaksi alergi makanan pada anak sejak dini sangat penting demi menjaga kesehatan dan keselamatan mereka. Orang tua diharapkan lebih waspada terhadap gejala yang muncul, memahami makanan yang berisiko memicu alergi, serta mengetahui langkah penanganan yang tepat. Dengan perhatian yang cermat, anak dapat tumbuh sehat tanpa gangguan berarti dari alergi makanan.
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad2" id="quads-ad2" style="float:none;margin:0px;">

</div>
</p>



<p>BACA JUGA ARTIKEL: <a href="https://duniacerdas.com/kuliner/mengatasi-anak-susah-makan-pakai-trik-super-ampuh/">Mengatasi Anak Susah Makan Pakai Trik Super Ampuh</a>

Reaksi Alergi Makanan Pada Anak Yang Harus Dikenali
