Reaksi Alergi Makanan Pada Anak Yang Harus Dikenali

Alergi makanan pada anak merupakan kondisi yang semakin sering dijumpai dan penting untuk dikenali sejak dini. Alergi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap zat tertentu dalam makanan yang seharusnya tidak berbahaya. Reaksi alergi makanan dapat memicu gejala ringan hingga berat, bahkan mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Gejala Umum Alergi Makanan pada Anak

Gejala alergi makanan pada anak dapat bervariasi, tergantung dari tingkat sensitivitas tubuh terhadap makanan pemicu. Gejala ini biasanya muncul dalam rentang waktu beberapa menit hingga dua jam setelah anak mengonsumsi makanan tersebut. Berikut beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai:

  1. Reaksi pada Kulit
    • Ruam kemerahan
    • Gatal-gatal atau biduran
    • Pembengkakan, terutama pada wajah, bibir, lidah, dan mata
  2. Gangguan Sistem Pencernaan
    • Sakit perut
    • Mual dan muntah
    • Diare
  3. Gangguan Sistem Pernapasan
    • Hidung tersumbat atau berair
    • Batuk
    • Sesak napas hingga suara napas berbunyi (mengi)
  4. Reaksi Berat (Anafilaksis)
    Anafilaksis adalah kondisi gawat darurat medis yang ditandai dengan penurunan tekanan darah secara drastis, kesulitan bernapas berat, hingga kehilangan kesadaran. Gejala ini memerlukan penanganan segera karena dapat berakibat fatal.

Makanan yang Sering Menjadi Pemicu Alergi

Beberapa jenis makanan lebih sering memicu reaksi alergi dibandingkan yang lain, terutama pada anak-anak. Makanan yang umum menjadi penyebab alergi meliputi:

  • Susu sapi
  • Telur
  • Kacang tanah
  • Kacang pohon (almond, kenari, mete)
  • Ikan
  • Kerang dan udang
  • Gandum
  • Kedelai

Setiap anak dapat memiliki sensitivitas yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan riwayat alergi keluarga dan memperkenalkan makanan baru secara bertahap sambil memantau reaksi tubuh anak.

Penanganan Darurat Jika Anak Mengalami Alergi Makanan

Penanganan alergi makanan harus dilakukan dengan cepat, terutama jika menunjukkan gejala berat seperti anafilaksis. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan orang tua:

  1. Segera Hentikan Konsumsi Makanan Pemicu
    Jika diketahui makanan pemicu, segera hentikan pemberian makanan tersebut.
  2. Berikan Obat Sesuai Anjuran Dokter
    Untuk reaksi ringan, dokter biasanya akan memberikan antihistamin untuk meredakan gejala. Namun, jika anak memiliki riwayat anafilaksis, dokter kemungkinan sudah membekali orang tua dengan auto-injector epinefrin yang harus segera digunakan.
  3. Segera Bawa ke Fasilitas Kesehatan
    Setelah memberikan penanganan awal, bawa anak ke dokter atau instalasi gawat darurat terdekat, meskipun gejala tampak mulai membaik. Penanganan medis tetap diperlukan untuk mencegah kondisi memburuk.

Pencegahan Alergi Makanan pada Anak

Untuk mengurangi risiko alergi makanan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Pengenalan Makanan Secara Bertahap
    Perkenalkan makanan baru satu per satu dengan jeda waktu yang cukup agar mudah memantau reaksinya.
  • Pantau Riwayat Keluarga
    Jika ada riwayat alergi dalam keluarga, diskusikan dengan dokter anak mengenai langkah-langkah pencegahan sejak dini.
  • Pahami Label Makanan
    Selalu periksa komposisi makanan kemasan yang dikonsumsi anak, terutama produk olahan yang mungkin mengandung alergen tersembunyi.

Kesimpulan

Mengenali reaksi alergi makanan pada anak sejak dini sangat penting demi menjaga kesehatan dan keselamatan mereka. Orang tua diharapkan lebih waspada terhadap gejala yang muncul, memahami makanan yang berisiko memicu alergi, serta mengetahui langkah penanganan yang tepat. Dengan perhatian yang cermat, anak dapat tumbuh sehat tanpa gangguan berarti dari alergi makanan.

BACA JUGA ARTIKEL: Mengatasi Anak Susah Makan Pakai Trik Super Ampuh

Spread the love

Tinggalkan Balasan