Visa Schengen adalah kunci untuk menikmati liburan ke berbagai negara Eropa hanya dengan satu izin perjalanan. Visa ini memungkinkan Anda mengunjungi hingga 27 negara di kawasan Schengen tanpa perlu mengurus visa satu per satu. Bagi warga negara Indonesia, pengurusan visa Schengen memang membutuhkan perencanaan, namun sangat bisa dilakukan jika Anda mengikuti prosedurnya dengan benar. Berikut panduan lengkap cara mengurus visa Schengen untuk liburan ke Eropa.
Apa Itu Visa Schengen?
Visa Schengen adalah izin kunjungan jangka pendek yang memungkinkan Anda bepergian ke negara-negara anggota Schengen Area untuk maks. 90 hari dalam periode 180 hari.
Negara Anggota Schengen (per Juni 2025):
Termasuk: Prancis, Jerman, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Austria, Belgia, Norwegia, Swedia, Denmark, Finlandia, Portugal, Yunani, dan lainnya (27 negara total).
Jenis Visa Schengen untuk Liburan
- Visa Schengen tipe C: Visa jangka pendek untuk tujuan wisata, kunjungan keluarga, atau bisnis.
- Jika tujuan Anda adalah liburan (tourism), maka ajukan visa turis Schengen (short stay).
Langkah-langkah Mengurus Visa Schengen
1. Tentukan Negara Tujuan Utama
Ajukan visa ke negara yang menjadi tujuan utama atau negara tempat tinggal terlama selama perjalanan.
Contoh:
- Jika Anda akan ke 3 negara (Prancis 3 hari, Italia 5 hari, Belanda 2 hari), maka ajukan visa ke Italia.
- Jika durasi sama, ajukan visa ke negara pertama kali masuk di Eropa.
2. Jadwalkan Janji Temu di Kedutaan / VFS Global
Kebanyakan negara anggota Schengen di Indonesia menggunakan layanan VFS Global untuk pengajuan visa. Beberapa menggunakan TLScontact atau langsung melalui kedutaan.
- Buka situs resmi VFS Global: https://visa.vfsglobal.com
- Pilih negara tujuan utama → Buat akun → Pilih waktu janji temu
- Jadwal pengajuan bisa penuh dalam 1–2 bulan ke depan, jadi rencanakan jauh hari.
3. Persiapkan Dokumen Wajib
Berikut daftar dokumen umum yang dibutuhkan:
Dokumen | Keterangan |
Formulir permohonan visa | Diisi online atau manual, ditandatangani |
Paspor | Berlaku minimal 3 bulan setelah tanggal kembali dari Eropa, ada 2 halaman kosong |
Foto | Ukuran 35×45 mm, latar putih, terbaru (<6 bulan) |
Itinerary perjalanan | Jadwal perjalanan lengkap, negara dan tanggal |
Tiket pesawat PP | Boleh reservasi, belum harus dibayar penuh |
Reservasi hotel | Konfirmasi dari hotel/Airbnb selama periode tinggal |
Surat keterangan kerja | Atau surat keterangan mahasiswa jika masih kuliah |
Rekening koran 3 bulan terakhir | Saldo yang menunjukkan kemampuan finansial (± EUR 70/hari) |
Asuransi perjalanan | Menanggung minimal EUR 30.000, mencakup seluruh negara Schengen |
Surat sponsor (opsional) | Jika dibiayai pihak lain, atau tinggal di rumah kerabat |
Bukti hubungan keluarga (opsional) | Untuk visa kunjungan keluarga |
Tips:
- Gunakan itinerary dan booking hotel yang realistis dan sesuai rencana.
- Banyak agen perjalanan menyediakan reservasi hotel & tiket dummy yang sah untuk visa.
4. Hadiri Janji Temu dan Proses Biometrik
- Datang ke VFS sesuai jadwal dengan membawa semua dokumen asli dan salinan.
- Anda akan diminta sidik jari dan foto biometrik.
- Biaya visa:
- EUR 80 untuk dewasa (± Rp 1.400.000)
- EUR 40 untuk anak-anak 6–12 tahun
- Biaya layanan VFS tambahan ± Rp 400.000–500.000
Biaya dibayar saat proses wawancara atau online (tergantung sistem).
5. Tunggu Proses dan Cek Status Visa
- Lama proses: 10-15 hari kerja (bisa lebih lama saat peak season).
- Status visa bisa dicek melalui situs VFS Global dengan nomor referensi.
6. Pengambilan Paspor
- Anda akan diberi notifikasi saat paspor siap diambil.
- Bisa diambil langsung atau dikirim ke rumah (jika memilih layanan kurir).
Rekomendasi Asuransi Perjalanan Schengen
Asuransi perjalanan adalah syarat wajib. Berikut beberapa pilihan terpercaya yang memenuhi syarat Schengen:
Asuransi | Cakupan Utama | Kisaran Harga |
AXA Travel | COVID-19, kecelakaan, pembatalan | Rp 200–400rb |
Zurich | Kecelakaan, kehilangan bagasi | Rp 300–500rb |
Allianz Travel | Medis hingga €30.000 | Rp 300–600rb |
Tips Agar Visa Schengen Anda Disetujui
- Ajukan jauh hari (minimal 1,5–2 bulan sebelum keberangkatan)
- Dokumen harus konsisten (tanggal itinerary, hotel, dan tiket)
- Pastikan saldo rekening memadai (setidaknya Rp 40–60 juta untuk liburan 2 minggu)
- Tunjukkan bukti ikatan kuat di Indonesia (pekerjaan, keluarga, aset)
- Jangan gunakan dokumen palsu (berpotensi ditolak bahkan masuk blacklist)
Kesimpulan
Mengurus visa Schengen bukanlah proses yang sulit jika Anda melakukannya dengan perencanaan dan dokumen yang lengkap. Pastikan Anda menentukan negara tujuan utama, menjadwalkan janji temu sejak awal, dan membawa semua dokumen yang diminta. Dengan visa Schengen, Anda bisa menikmati berbagai negara Eropa hanya dengan satu izin, mulai dari keindahan Paris, kanal-kanal Amsterdam, hingga pegunungan Swiss.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Q: Apakah saya perlu booking hotel dan tiket pesawat terlebih dahulu?
A: Ya, tapi cukup reservasi. Bisa dibatalkan jika visa ditolak.
Q: Apakah saya harus punya undangan dari orang Eropa?
A: Tidak wajib. Untuk wisata biasa, cukup booking hotel.
Q: Apa bisa mengajukan visa jika baru pertama kali ke luar negeri?
A: Bisa, asalkan dokumen dan bukti finansial kuat.
Q: Apakah Visa Schengen bisa diperpanjang?
A: Tidak bisa diperpanjang dari dalam Eropa. Anda harus kembali ke Indonesia dan ajukan ulang.
BACA JUGA ARTIKEL: Pulau-Pulau Rahasia yang Bisa Kamu Kunjungi Tanpa Visa: Maldives Termasuk?