<p>Perkembangan teknologi digital membawa perubahan signifikan dalam kehidupan anak-anak. Penggunaan gawai seperti ponsel, tablet, televisi, dan komputer menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Namun, peningkatan paparan layar atau screen time memunculkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kesehatan fisik, mental, serta perkembangan sosial anak. Oleh karena itu, memahami bahaya screen time menjadi hal penting bagi orang tua dan pendidik.</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.93 -->
<div class="quads-location quads-ad3" id="quads-ad3" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p><strong>Pengertian Screen Time</strong></p>



<p>Screen time adalah durasi waktu yang dihabiskan anak untuk berinteraksi dengan perangkat digital, baik untuk tujuan hiburan, edukasi, maupun komunikasi. Bahaya screen time terbagi menjadi dua kategori utama, screen time pasif seperti menonton video, dan screen time aktif seperti menggunakan aplikasi edukatif atau bermain gim interaktif.</p>



<p><strong>Rekomendasi Durasi Screen Time Berdasarkan Kelompok Usia</strong></p>



<figure class="wp-block-image size-large"><a href="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/12/Rekomendasi-Durasi-Screen-Time.png"><img src="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/12/Rekomendasi-Durasi-Screen-Time-1024x576.png" alt="Rekomendasi Durasi Screen Time Berdasarkan Kelompok Usia" class="wp-image-8327" /></a></figure>



<p>Berbagai organisasi kesehatan dunia, seperti World Health Organization (<a href="https://en.wikipedia.org/wiki/World_Health_Organization">WHO</a>) dan American Academy of Pediatrics (AAP), telah menetapkan batasan screen time yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan anak. Secara umum, rekomendasinya adalah sebagai berikut.</p>



<p><strong>1. Anak usia di bawah 2 tahun</strong></p>



<p>Anak di usia ini sebaiknya tidak terpapar layar sama sekali, kecuali video call dengan keluarga. Pada usia ini, interaksi langsung dengan orang tua dan lingkungan jauh lebih penting untuk perkembangan kognitif dan emosional.</p>



<p><strong>2. Anak usia 2 hingga 5 tahun</strong></p>



<p>Waktu screen time sebaiknya dibatasi maksimal 1 jam per hari. Konten yang ditonton harus bersifat edukatif, berkualitas, dan sesuai usia. Orang tua disarankan untuk mendampingi anak agar mereka memahami apa yang ditonton dan mencegah paparan konten yang tidak sesuai.</p>



<p><strong>3. Anak usia 6 hingga 12 tahun</strong></p>



<p>Pada rentang usia ini, penggunaan teknologi mulai meningkat untuk tujuan belajar dan hiburan. Meski demikian, screen time sebaiknya tetap dibatasi sekitar 1 hingga 2 jam per hari di luar waktu sekolah. Penting untuk menyeimbangkan penggunaan gawai dengan aktivitas fisik, interaksi sosial, serta waktu istirahat.</p>



<p><strong>4. Remaja usia 13 hingga 18 tahun</strong></p>



<p>Remaja memiliki kebutuhan digital yang lebih besar, terutama terkait pendidikan dan komunikasi. Namun, total screen time di luar aktivitas sekolah tetap dianjurkan tidak melebihi 2 hingga 3 jam per hari. Kontrol penggunaan media sosial sangat diperlukan untuk menghindari gangguan tidur, kecemasan, dan penurunan fokus belajar.</p>



<p><strong>Dampak Negatif Screen Time Berlebihan</strong></p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.93 -->
<div class="quads-location quads-ad1" id="quads-ad1" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<figure class="wp-block-image size-large"><a href="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/12/Dampak-Negatif-Screen-Time.png"><img src="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/12/Dampak-Negatif-Screen-Time-1024x576.png" alt="Dampak Negatif Screen Time Berlebihan" class="wp-image-8328" /></a></figure>



<p>Penggunaan gawai yang tidak terkontrol dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan dan perilaku, antara lain:</p>



<ol class="wp-block-list">
<li><strong>Gangguan tidur.</strong> Cahaya biru dari layar menghambat produksi melatonin sehingga anak sulit tidur atau mengalami tidur yang tidak berkualitas.</li>



<li><strong>Penurunan konsentrasi.</strong> Paparan konten cepat dapat menurunkan kemampuan fokus jangka panjang.</li>



<li><strong>Masalah perilaku.</strong> Anak berisiko mengalami tantrum, agresi, atau kecanduan gawai.</li>



<li><strong>Masalah kesehatan fisik.</strong> Screen time berlebihan dapat memicu kurangnya aktivitas fisik, obesitas, hingga gangguan penglihatan.</li>



<li><strong>Gangguan sosial dan emosional.</strong> Interaksi sosial dunia nyata berkurang sehingga kemampuan komunikasi anak dapat terhambat.</li>
</ol>



<p><strong>Cara Mengelola Bahaya Screen Time</strong></p>



<figure class="wp-block-image size-large"><a href="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/12/Cara-Mengelola-Bahaya-Screen-Time.png"><img src="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/12/Cara-Mengelola-Bahaya-Screen-Time-1024x576.png" alt="Cara Mengelola Bahaya Screen Time" class="wp-image-8329" /></a></figure>



<p>Orang tua berperan penting dalam mengatur keseimbangan penggunaan gawai. Beberapa langkah yang bisa diterapkan antara lain:</p>



<ol class="wp-block-list">
<li><strong>Membuat aturan harian.</strong> Tetapkan durasi screen time yang jelas berdasarkan usia anak.</li>



<li><strong>Memilih konten berkualitas.</strong> Prioritaskan konten edukatif, interaktif, dan sesuai usia.</li>



<li><strong>Menghindari gawai saat makan dan sebelum tidur.</strong> Minimal satu jam sebelum tidur, aktivitas layar sebaiknya dihentikan.</li>



<li><strong>Mendampingi anak saat menggunakan gawai.</strong> Hal ini membantu anak memahami konten dan menghindari paparan berbahaya.</li>



<li><strong>Mendorong aktivitas alternatif.</strong> Ajak anak melakukan kegiatan fisik, bermain di luar ruangan, membaca buku, atau berinteraksi dengan keluarga.</li>



<li><strong>Menjadi contoh yang baik.</strong> Anak akan meniru kebiasaan orang tua, termasuk dalam penggunaan gawai.</li>
</ol>



<p><strong>Kesimpulan</strong></p>



<p>Screen time bukanlah sesuatu yang harus dihindari sepenuhnya, tetapi perlu dikelola secara bijak. Dengan menetapkan batas waktu sesuai rekomendasi, memilih konten berkualitas, serta memastikan keseimbangan antara aktivitas digital dan aktivitas fisik, orang tua dapat membantu anak tumbuh secara sehat dan optimal di era teknologi. Pendekatan yang tepat terhadap screen time akan memberikan manfaat edukatif tanpa mengorbankan kesehatan fisik, mental, maupun sosial anak.
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.93 -->
<div class="quads-location quads-ad2" id="quads-ad2" style="float:none;margin:0px;">

</div>
</p>



<p>BACA JUGA ARTIKEL: <a href="https://duniacerdas.com/kecantikan/efek-gadget-pada-kulit-wajah-yang-perlu-diketahui/">Efek Gadget pada Kulit Wajah yang Perlu Diketahui</a>

Bahaya Screen Time Ini Durasi Yang Aman Untuk Anak

