<p>Anemia sel sabit, atau sickle cell disease (SCD), merupakan kelainan darah turunan yang memengaruhi bentuk dan fungsi sel darah merah. Pada kondisi normal, sel darah merah berbentuk bulat dan lentur sehingga dapat bergerak dengan mudah melalui pembuluh darah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Namun, pada penderita anemia sel sabit, sel darah merah berbentuk seperti bulan sabit atau huruf “C”. Bentuk abnormal ini menyebabkan sel lebih mudah pecah dan menghambat aliran darah, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan.</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.93 -->
<div class="quads-location quads-ad3" id="quads-ad3" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p><strong>Penyebab Anemia Sel Sabit</strong></p>



<p>Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi genetik pada hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen. Mutasi ini membuat tubuh memproduksi hemoglobin abnormal yang disebut hemoglobin S. Seseorang dapat mengidap penyakit ini bila mewarisi gen hemoglobin S dari kedua orang tua. Jika hanya mewarisi dari salah satu orang tua, kondisi tersebut disebut sebagai trait sel sabit dan umumnya tidak menimbulkan gejala berat, tetapi tetap dapat diturunkan kepada keturunan berikutnya.</p>



<p><strong>Gejala yang Perlu Diwaspadai</strong></p>



<figure class="wp-block-gallery has-nested-images columns-default is-cropped wp-block-gallery-1 is-layout-flex wp-block-gallery-is-layout-flex">
<figure class="wp-block-image size-large"><a href="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/09/Gejala-yang-Perlu-Diwaspadai.png"><img data-id="7088" src="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/09/Gejala-yang-Perlu-Diwaspadai-1024x576.png" alt="Gejala yang Perlu Diwaspadai" class="wp-image-7088" /></a></figure>
</figure>



<p>Gejala anemia sel sabit dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, dan biasanya muncul sejak masa kanak-kanak. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan antara lain:</p>



<ol class="wp-block-list">
<li><strong>Anemia Kronis</strong><strong><br></strong> Sel darah merah yang berbentuk sabit mudah pecah sebelum waktunya, menyebabkan kekurangan sel darah merah (anemia). Hal ini menimbulkan gejala seperti kelelahan berlebihan, lemah, dan kulit pucat.</li>



<li><strong>Nyeri Hebat (Sickle Cell Crisis)</strong><strong><br></strong> Salah satu gejala khas adalah episode nyeri mendadak yang dapat berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari. Nyeri terjadi ketika sel darah sabit menyumbat pembuluh darah kecil, menghalangi aliran oksigen ke jaringan tubuh.</li>



<li><strong>Pembengkakan Tangan dan Kaki</strong><strong><br></strong> Sumbatan pembuluh darah dapat menimbulkan pembengkakan atau rasa nyeri pada tangan dan kaki, terutama pada bayi dan anak-anak.</li>



<li><strong>Infeksi Berulang</strong><strong><br></strong> Kerusakan pada limpa akibat anemia sel sabit membuat penderita lebih rentan terhadap infeksi bakteri, seperti pneumonia atau meningitis.</li>



<li><strong>Gangguan Penglihatan</strong><strong><br></strong> Penyumbatan pembuluh darah kecil di mata dapat menyebabkan kerusakan retina dan gangguan penglihatan.</li>



<li><strong>Pertumbuhan Terhambat</strong><strong><br></strong> Kekurangan oksigen dan nutrisi akibat anemia dapat memperlambat pertumbuhan fisik dan perkembangan seksual pada anak dan remaja.</li>
</ol>



<p><strong>Komplikasi yang Mungkin Terjadi</strong></p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.93 -->
<div class="quads-location quads-ad1" id="quads-ad1" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p>Jika tidak dikelola dengan baik, anemia sel sabit dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, hipertensi paru (tekanan darah tinggi pada paru-paru), gagal organ, dan priapisme (ereksi berkepanjangan yang menyakitkan pada pria). Pemantauan medis rutin sangat penting untuk mencegah dan mengurangi risiko komplikasi ini.</p>



<p><strong>Penanganan dan Pengobatan</strong></p>



<p>Hingga saat ini, transplantasi sumsum tulang merupakan satu-satunya metode yang berpotensi menyembuhkan anemia sel sabit. Namun, prosedur ini memiliki risiko dan tidak selalu cocok untuk semua pasien. Penanganan lain bertujuan mengurangi gejala dan mencegah komplikasi, seperti:</p>



<ul class="wp-block-list">
<li><strong>Obat-obatan</strong>, misalnya hidroksiurea untuk mengurangi frekuensi krisis nyeri.</li>



<li><strong>Transfusi darah</strong> untuk menambah jumlah sel darah merah sehat.</li>



<li><strong>Perawatan suportif</strong>, seperti menjaga <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrasi">hidrasi</a>, mengonsumsi suplemen asam folat, dan vaksinasi rutin untuk mencegah infeksi.</li>
</ul>



<p><strong>Pencegahan dan Pemeriksaan Genetik</strong></p>



<p>Karena sifatnya genetik, sickle cell sabit tidak dapat dicegah sepenuhnya. Namun, pasangan yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini disarankan untuk melakukan konseling genetik sebelum merencanakan kehamilan. Pemeriksaan genetik dapat membantu menilai risiko penularan kepada anak dan memberikan informasi penting bagi calon orang tua.</p>



<p><strong>Kesimpulan</strong></p>



<p>Anemia sel sabit adalah penyakit darah turunan yang memerlukan perhatian medis jangka panjang. Mengenali gejala sejak dini, seperti kelelahan kronis, krisis nyeri, dan infeksi berulang, dapat membantu penderita mendapatkan pengobatan lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi. Pemeriksaan rutin, pengobatan yang tepat, serta dukungan keluarga berperan penting dalam menjaga kualitas hidup penderita dan mencegah dampak jangka panjang dari penyakit ini.
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.93 -->
<div class="quads-location quads-ad2" id="quads-ad2" style="float:none;margin:0px;">

</div>
</p>



<p>BACA JUGA ARTIKEL: <a href="https://duniacerdas.com/kesehatan/cara-mencegah-penyakit-demam-berdarah-yang-harus-diketahui/">Cara Mencegah Penyakit Demam Berdarah yang Harus Diketahui</a>

Sickle Cell ini Gejala yang Harus Diwaspadai
