
<p>Generasi Z, yang dikenal sebagai generasi digital, cenderung memiliki gaya hidup yang serba cepat dan kurang memperhatikan pola makan serta kesehatan mereka. Salah satu masalah kesehatan yang semakin banyak dialami oleh Gen Z adalah GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau penyakit asam lambung. Penyakit GERD ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup jika tidak ditangani dengan baik.</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad3" id="quads-ad3" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p><strong>Apa Itu GERD?</strong></p>



<p>GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada (<em>heartburn</em>) dan berbagai gejala lainnya. Penyakit ini terjadi ketika katup antara lambung dan kerongkongan, yang disebut sfingter esofagus bawah, tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, asam lambung bisa naik kembali ke esofagus, menyebabkan iritasi dan peradangan.</p>



<p>Jika dibiarkan tanpa pengobatan, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius seperti esofagitis (peradangan pada esofagus), ulkus esofagus, hingga peningkatan risiko kanker esofagus.</p>



<p><strong>Mengapa Gen Z Rentan Terkena GERD?</strong></p>



<p>Beberapa faktor yang membuat Gen Z lebih rentan terhadap GERD, antara lain:</p>



<ol class="wp-block-list">
<li><strong>Pola Makan Tidak Sehat</strong> – Konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak, makanan pedas, serta minuman berkafein dan bersoda dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan.</li>



<li><strong>Kurangnya Aktivitas Fisik</strong> – Banyaknya aktivitas yang dilakukan secara daring menyebabkan gaya hidup yang lebih banyak duduk. Kurangnya gerakan ini dapat memperlambat sistem pencernaan dan meningkatkan risiko gangguan lambung.</li>



<li><strong>Stres dan Kecemasan</strong> – Tekanan akademik, pekerjaan, serta kehidupan sosial yang kompetitif dapat memicu peningkatan produksi asam lambung, memperburuk kondisi GERD.</li>



<li><strong>Kebiasaan Tidur yang Buruk</strong> – Tidur larut malam, posisi tidur yang tidak ideal, dan kebiasaan langsung tidur setelah makan bisa meningkatkan kemungkinan refluks asam lambung.</li>



<li><strong>Penggunaan Gadget Berlebihan</strong> – Aktivitas berlebihan dengan gadget, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu kualitas tidur yang berkontribusi pada meningkatnya risiko GERD.</li>
</ol>



<p><strong>Gejala GERD</strong></p>



<p>Beberapa gejala GERD yang umum terjadi antara lain:</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad1" id="quads-ad1" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<ul class="wp-block-list">
<li><strong>Rasa <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Heartburn">panas di dada</a></strong> – Sensasi terbakar yang sering muncul setelah makan atau saat berbaring.</li>



<li><strong>Regurgitasi</strong> – Rasa asam atau pahit di mulut akibat makanan atau asam lambung naik ke kerongkongan.</li>



<li><strong>Sakit tenggorokan atau suara serak</strong> – Iritasi akibat paparan asam lambung yang sering naik ke kerongkongan.</li>



<li><strong>Kesulitan menelan</strong> – Makanan terasa tersangkut di tenggorokan karena peradangan pada esofagus.</li>



<li><strong>Batuk kronis atau asma yang memburuk</strong> – Asam lambung yang naik bisa mencapai saluran pernapasan, menyebabkan batuk terus-menerus atau memperburuk asma.</li>



<li><strong>Rasa asam di mulut</strong> – Kondisi ini sering terjadi terutama saat pagi hari atau setelah makan.</li>
</ul>



<p><strong>Cara Mencegah dan Mengatasi GERD</strong></p>



<p>Untuk mengurangi risiko dan mengatasi GERD, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:</p>



<ol class="wp-block-list">
<li><strong>Mengubah Pola Makan</strong> – Hindari makanan pemicu GERD seperti makanan tinggi lemak, pedas, asam, serta minuman berkafein dan bersoda. Sebaliknya, konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran, buah, dan biji-bijian yang baik untuk sistem pencernaan.</li>



<li><strong>Menjaga Berat Badan Ideal</strong> – Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan pada perut, yang dapat menyebabkan asam lambung naik ke esofagus.</li>



<li><strong>Mengatur Pola Tidur</strong> – Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi menggunakan bantal tambahan dapat membantu mencegah asam lambung naik. Hindari makan besar sebelum tidur untuk mengurangi risiko refluks.</li>



<li><strong>Kurangi Stres</strong> – Lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan yang dapat membantu mengurangi stres dan menyeimbangkan produksi asam lambung.</li>



<li><strong>Batasi Penggunaan Gadget Sebelum Tidur</strong> – Mengurangi paparan layar gadget sebelum tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mencegah gangguan pencernaan.</li>



<li><strong>Konsultasi dengan Dokter</strong> – Jika gejala GERD terus berlanjut meskipun telah menerapkan perubahan gaya hidup, segera konsultasikan ke dokter. Dokter mungkin akan memberikan obat antasida, inhibitor pompa proton (PPI), atau H2 blocker untuk mengurangi produksi asam lambung.</li>
</ol>



<p><strong>Kesimpulan</strong></p>



<p>Penyakit GERD bukan hanya penyakit orang tua, tetapi juga semakin banyak menyerang Gen Z akibat gaya hidup yang tidak sehat. Jika tidak ditangani dengan baik, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius yang mengganggu kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk mulai menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga pola makan, mengelola stres, dan menjaga kebiasaan tidur yang baik. Mari mulai hidup lebih sehat demi masa depan yang lebih baik.
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad2" id="quads-ad2" style="float:none;margin:0px;">

</div>
</p>



<p>BACA JUGA ARTIKEL: <a href="https://duniacerdas.com/kesehatan/penyebab-asam-lambung-naik-karena-stress/">Penyebab Asam Lambung Naik Karena Stress, Kok Bisa?</a>

Penyakit GERD Sering Kali Kambuh Pada Pada Gen Z Kok Bisa?
