
<p>Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam masa pertumbuhan yang cepat, tubuh anak membutuhkan asupan protein yang cukup untuk mendukung berbagai fungsi vital, mulai dari pembentukan jaringan tubuh hingga mendukung sistem kekebalan. Kekurangan protein pada masa ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, daya tahan tubuh yang lemah, serta gangguan perkembangan otak dan otot.</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad3" id="quads-ad3" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p><strong>Mengapa Protein Penting untuk Anak?</strong></p>



<figure class="wp-block-image size-large"><a href="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/05/Mengapa-Protein-Penting-untuk-Anak.png"><img src="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/05/Mengapa-Protein-Penting-untuk-Anak-1024x576.png" alt="Mengapa Protein Penting untuk Anak?" class="wp-image-5833" /></a></figure>



<ol class="wp-block-list">
<li><strong>Membangun dan Memperbaiki Jaringan Tubuh</strong><strong><br></strong> Protein adalah bahan utama pembentuk sel dan jaringan dalam tubuh. Saat anak bertumbuh, tubuh mereka memproduksi sel-sel baru dengan sangat cepat. Protein dibutuhkan untuk membangun otot, tulang, kulit, rambut, dan organ. Jika kebutuhan protein tidak terpenuhi, proses regenerasi dan pembentukan jaringan akan terganggu.</li>



<li><strong>Mendukung Fungsi Otak dan Sistem Saraf</strong><strong><br></strong> Protein terdiri dari asam amino esensial yang penting untuk fungsi neurotransmitter di otak. Neurotransmitter seperti dopamin dan serotonin berperan dalam mengatur suasana hati, tidur, dan kemampuan belajar. Asupan protein yang cukup membantu otak anak berfungsi optimal, meningkatkan kemampuan konsentrasi dan pemrosesan informasi.</li>



<li><strong>Meningkatkan Sistem Imun Anak</strong><strong><br></strong> Komponen utama antibodi adalah protein. Antibodi membantu tubuh melawan virus, bakteri, dan mikroorganisme penyebab penyakit. Anak-anak yang mendapatkan cukup protein cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dan tidak mudah sakit.</li>



<li><strong>Menunjang Produksi Enzim dan Hormon</strong><strong><br></strong> Protein juga berperan sebagai bahan pembentuk enzim dan hormon. Enzim penting dalam proses metabolisme, sedangkan hormon seperti insulin dan hormon pertumbuhan berperan dalam pengaturan gula darah dan pertumbuhan fisik.</li>
</ol>



<p><strong>Kebutuhan Protein Anak Berdasarkan Usia</strong></p>



<p>Kebutuhan protein bervariasi tergantung usia, berat badan, dan tingkat aktivitas anak. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia:</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad1" id="quads-ad1" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<ul class="wp-block-list">
<li>Usia 1–3 tahun: 20 gram/hari</li>



<li>Usia 4–6 tahun: 25 gram/hari</li>



<li>Usia 7–9 tahun: 35 gram/hari</li>



<li>Usia 10–12 tahun: 49 gram/hari</li>
</ul>



<p>Pemenuhan kebutuhan protein sebaiknya diperoleh dari berbagai sumber agar anak mendapat asam amino esensial secara lengkap.</p>



<p><strong>Sumber Protein yang Disarankan untuk Anak</strong></p>



<figure class="wp-block-gallery has-nested-images columns-default is-cropped wp-block-gallery-1 is-layout-flex wp-block-gallery-is-layout-flex">
<figure class="wp-block-image size-large"><a href="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/05/Sumber-Protein-yang-Disarankan.png"><img data-id="5834" src="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/05/Sumber-Protein-yang-Disarankan-1024x576.png" alt="Sumber Protein yang Disarankan untuk Anak" class="wp-image-5834" /></a></figure>
</figure>



<ol class="wp-block-list">
<li><strong>Protein Hewani</strong>
<ul class="wp-block-list">
<li>Telur</li>



<li>Daging ayam tanpa lemak</li>



<li>Ikan rendah merkuri (seperti salmon, lele)</li>



<li>Susu dan produk olahannya (yogurt, keju)</li>
</ul>
</li>



<li><strong>Protein Nabati</strong>
<ul class="wp-block-list">
<li>Tahu dan tempe</li>



<li>Kacang-kacangan (kacang merah, kacang tanah, lentil)</li>



<li>Biji-bijian (chia seed, biji bunga matahari)</li>



<li>Produk olahan kedelai (susu kedelai, edamame)</li>
</ul>
</li>
</ol>



<p>Sebaiknya orang tua mengombinasikan sumber protein hewani dan nabati agar asupan gizi menjadi lebih seimbang dan mudah diserap tubuh.</p>



<p><strong>Tanda Anak Kekurangan Protein</strong></p>



<p>Beberapa gejala yang dapat muncul saat anak kekurangan protein antara lain:</p>



<ul class="wp-block-list">
<li>Pertumbuhan fisik terhambat atau berat badan sulit naik</li>



<li>Anak tampak lemah dan kurang bertenaga</li>



<li>Sering sakit atau mudah tertular infeksi</li>



<li>Luka sulit sembuh</li>



<li>Rambut rontok dan kuku mudah patah</li>
</ul>



<p>Jika orang tua mencurigai adanya kekurangan protein, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Gizi_manusia">gizi</a>.</p>



<p><strong>Kesimpulan</strong></p>



<p>Protein adalah pondasi penting bagi tumbuh kembang anak. Dengan mencukupi kebutuhan protein sejak dini, anak dapat tumbuh sehat, aktif, dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Orang tua berperan besar dalam memastikan asupan protein anak tercukupi melalui pola makan bergizi seimbang yang diberikan setiap hari. Jangan abaikan kebutuhan gizi anak, karena investasi pada kesehatan mereka hari ini akan menentukan kualitas hidup mereka di masa depan.
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad2" id="quads-ad2" style="float:none;margin:0px;">

</div>
</p>



<p>BACA JUGA ARTIKEL: <a href="https://duniacerdas.com/kesehatan/iq-otak-anak-tidak-ada-pengaruh-dari-genetik/">IQ Otak Anak Tidak Ada Pengaruh Dari Genetik?</a>

Kekurangan Protein dalam Pertumbuhan Anak, Sepenting Itu
