Dalam dunia kuliner, jeroan merujuk pada organ dalam hewan yang dapat dikonsumsi manusia. Bagian ini umumnya diambil dari hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan babi. Meski dianggap bukan bagian utama dari daging, jeroan memiliki tempat tersendiri dalam berbagai tradisi kuliner di dunia.
Jenis-Jenis Jeroan Umum
Berikut beberapa contoh jeroan yang populer dan banyak dikonsumsi di berbagai negara:
Jenis Jeroan | Asal Organ | Fungsi Organ | Hidangan Umum |
Babat | Lambung | Pencernaan | Soto babat, gulai babat |
Paru | Paru-paru | Pertukaran oksigen | Paru goreng, sambal goreng paru |
Usus | Saluran pencernaan | Penyerapan makanan | Gulai usus, sate usus |
Hati | Liver | Detoksifikasi, simpanan nutrisi | Sambal goreng hati, hati ayam goreng |
Limpa | Spleen | Imunitas, penyaring darah | Limpa goreng, sop limpa (di beberapa daerah) |
Kandungan Nutrisi Jeroan
Jeroan kaya akan zat gizi tertentu yang kadang sulit ditemukan dalam daging biasa. Misalnya:
- Hati mengandung:
- Vitamin A dalam jumlah sangat tinggi
- Zat besi heme (mudah diserap tubuh)
- Vitamin B12
- Folat
- Paru-paru:
- Tinggi protein
- Mengandung fosfor, zat besi, dan vitamin C
- Bagian lain seperti limpa dan ginjal juga memiliki profil nutrisi yang unik dan kaya mineral.
Alasan Jeroan Dihindari di Negara Barat
Di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, konsumsi jeroan bukanlah praktik umum. Ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya:
1. Persepsi Budaya
- Bagian ini sering dipandang sebagai “limbah” dari hewan yang tidak layak dikonsumsi manusia.
- Masyarakat Barat cenderung mengutamakan potongan daging seperti steak, fillet, dan paha karena dianggap lebih bersih dan “prestise”.
2. Alasan Kesehatan
- Doktrin diet sehat di Barat sering kali menyarankan menghindari makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh.
- Hati, otak, dan ginjal dikenal sebagai sumber kolesterol yang sangat tinggi, sehingga dianggap berisiko jika dikonsumsi rutin.
3. Regulasi dan Keamanan Pangan
- Di beberapa negara, distribusi dan konsumsi organ dalam diatur ketat karena kekhawatiran terkait penyakit seperti mad cow disease (Bovine Spongiform Encephalopathy) yang dapat menyebar melalui sistem saraf dan otak.
Alasan Jeroan dikonsumsi oleh Negara Berkembang
Banyak negara berkembang dan berbudaya kuliner kuat seperti:
- Indonesia
- Tiongkok
- India
- Nigeria
- Meksiko
Makanan ini bukan hanya dikonsumsi, tapi juga dianggap sebagai bahan makanan istimewa. Alasan utamanya antara lain:
- Tradisi dan budaya: Makanan ini sudah lama menjadi bagian dari masakan khas daerah.
- Ekonomi: Lebih murah dibandingkan daging utama, membuatnya terjangkau bagi masyarakat luas.
- Rasa dan tekstur unik: Setiap bagian ini memiliki tekstur dan cita rasa yang khas, memberikan dimensi berbeda pada masakan.
Contoh masakan jeroan dari berbagai negara:
- Indonesia: Soto babat, gulai usus, sate ati
- Tiongkok: Sup hati babi, usus goreng, dimsum isi paru
- Meksiko: Menudo (sup usus sapi)
- Prancis: Foie gras (hati angsa), andouillette (sosis usus)
Apakah diperbolehkan Untuk Makan?
Jeroan sebenarnya bisa menjadi bagian dari pola makan sehat, selama dikonsumsi dengan bijak. Berikut beberapa tips:
- Jangan konsumsi berlebihan (maksimal 1–2 kali seminggu)
- Pilih jeroan dari hewan yang sehat dan diproses secara higienis
- Kombinasikan dengan sayuran dan sumber serat lain
- Hindari menggoreng jeroan secara berlebihan agar tidak menambah kandungan lemak trans
Kesimpulan
Jeroan mencerminkan kompleksitas budaya kuliner dunia, dimana beberapa negara berkembang masih dimakan, namun dibeberapa negara lain tidak makan. Meski mengandung gizi tinggi, makanan ini juga memiliki risiko kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Seperti halnya semua jenis makanan, kuncinya adalah moderasi, pemrosesan yang higienis, dan pemahaman gizi yang seimbang.
BACA JUGA ARTIKEL: Makanan Bakar Berbahaya: Kenikmatan yang Menyimpan Risiko