Site iconSite icon Dunia Cerdas

Jeroan: Ternyata Tidak Boleh Dimakan?

Jeroan: Ternyata Tidak Boleh Dimakan?Jeroan: Ternyata Tidak Boleh Dimakan?

Dalam dunia kuliner, jeroan merujuk pada organ dalam hewan yang dapat dikonsumsi manusia. Bagian ini umumnya diambil dari hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan babi. Meski dianggap bukan bagian utama dari daging, jeroan memiliki tempat tersendiri dalam berbagai tradisi kuliner di dunia.

Jenis-Jenis Jeroan Umum

Berikut beberapa contoh jeroan yang populer dan banyak dikonsumsi di berbagai negara:

Jenis JeroanAsal OrganFungsi OrganHidangan Umum
BabatLambungPencernaanSoto babat, gulai babat
ParuParu-paruPertukaran oksigenParu goreng, sambal goreng paru
UsusSaluran pencernaanPenyerapan makananGulai usus, sate usus
HatiLiverDetoksifikasi, simpanan nutrisiSambal goreng hati, hati ayam goreng
LimpaSpleenImunitas, penyaring darahLimpa goreng, sop limpa (di beberapa daerah)

Kandungan Nutrisi Jeroan

Jeroan kaya akan zat gizi tertentu yang kadang sulit ditemukan dalam daging biasa. Misalnya:

Alasan Jeroan Dihindari di Negara Barat

Di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, konsumsi jeroan bukanlah praktik umum. Ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya:

1. Persepsi Budaya

2. Alasan Kesehatan

3. Regulasi dan Keamanan Pangan

Alasan Jeroan dikonsumsi oleh Negara Berkembang

Banyak negara berkembang dan berbudaya kuliner kuat seperti:

Makanan ini bukan hanya dikonsumsi, tapi juga dianggap sebagai bahan makanan istimewa. Alasan utamanya antara lain:

Contoh masakan jeroan dari berbagai negara:

Apakah diperbolehkan Untuk Makan?

Jeroan sebenarnya bisa menjadi bagian dari pola makan sehat, selama dikonsumsi dengan bijak. Berikut beberapa tips:

Kesimpulan

Jeroan mencerminkan kompleksitas budaya kuliner dunia, dimana beberapa negara berkembang masih dimakan, namun dibeberapa negara lain tidak makan. Meski mengandung gizi tinggi, makanan ini juga memiliki risiko kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Seperti halnya semua jenis makanan, kuncinya adalah moderasi, pemrosesan yang higienis, dan pemahaman gizi yang seimbang.

BACA JUGA ARTIKEL: Makanan Bakar Berbahaya: Kenikmatan yang Menyimpan Risiko

Spread the love
Exit mobile version