
<p>Buta warna adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam membedakan shade tertentu, terutama shade merah, hijau, atau biru. Menariknya, kondisi ini jauh lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Mengapa demikian? Karena genetika manusia, khususnya pada kromosom X, berikut penjelasan lebih detailnya.</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad3" id="quads-ad3" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p><strong>1. Gen Buta Warna Terletak di Kromosom X</strong></p>



<p>Setiap manusia memiliki 23 pasang kromosom, salah satunya adalah pasangan kromosom seks: XX pada perempuan dan XY pada laki-laki. Gen yang mengatur persepsi warna merah dan hijau terletak di kromosom X. Ketika gen ini mengalami mutasi atau kelainan, maka kemampuan seseorang untuk membedakan warna bisa terganggu.</p>



<p><strong>2. Laki-laki Hanya Punya Satu Kromosom X</strong></p>



<p>Karena laki-laki hanya memiliki satu kromosom X (pasangan XY), jika kromosom X tersebut membawa gen buta warna, maka ia tidak memiliki salinan cadangan untuk menutupi kekurangan itu. Akibatnya, gen yang cacat tersebut akan langsung menimbulkan gejala color blindness.</p>



<p>Sebaliknya, perempuan memiliki dua kromosom X (XX). Jika salah satu kromosom X mengandung gen buta warna, masih ada satu kromosom X lainnya yang sehat dan bisa “menutupi” kelemahan itu. Maka, perempuan lebih sering menjadi <strong>pembawa</strong> <strong>(carrier)</strong> gen color blindness tanpa mengalami gejalanya secara langsung.</p>



<p><strong>3. Statistik: Perbandingan Laki-laki dan Perempuan</strong></p>



<ul class="wp-block-list">
<li>Sekitar <strong>8% dari laki-laki</strong> mengalami color blindness parsial (terutama merah-hijau).</li>



<li>Hanya sekitar <strong>0,5% dari perempuan</strong> yang mengalaminya.</li>
</ul>



<p>Angka ini menunjukkan bahwa laki-laki 16 kali lebih berisiko mengalami buta warna dibandingkan perempuan.</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad1" id="quads-ad1" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p><strong>4. Warisan Genetik dari Ibu</strong></p>



<p>Karena gen buta warna diturunkan melalui kromosom X, biasanya gen ini diwariskan dari ibu kepada anak laki-lakinya. Jika ibu adalah pembawa (carrier), ada kemungkinan 50% anak laki-lakinya mengalami color blindness.</p>



<p>Contoh:</p>



<ul class="wp-block-list">
<li><strong>Ibu carrier + Ayah normal → 50% anak laki-laki bisa color blindness</strong></li>



<li><strong>Ibu carrier + Ayah buta warna → kemungkinan lebih besar anak perempuan jadi carrier atau juga mengalami color blindness</strong></li>
</ul>



<p><strong>5. Apakah Bisa Dicegah?</strong></p>



<p>Karena color blindness bawaan bersifat genetik, kondisi ini tidak bisa dicegah, tetapi dapat dikenali sejak dini melalui tes <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_penglihatan">penglihatan</a> tone, seperti <strong>Tes Ishihara</strong>. Dengan diagnosis yang tepat, anak-anak bisa diarahkan memilih jalur pendidikan atau profesi yang tidak terhambat oleh keterbatasan ini.</p>



<p><strong>Kesimpulan</strong></p>



<p>Buta warna lebih umum terjadi pada laki-laki karena mutasi gen terkait persepsi shade terletak di kromosom X, yang hanya dimiliki satu buah oleh laki-laki. Sementara perempuan memiliki dua kromosom X, yang memungkinkan gen sehat menutupi gen cacat. Pemahaman tentang pewarisan gen ini penting untuk mendeteksi color blindness sejak dini dan memberikan penyesuaian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.92 -->
<div class="quads-location quads-ad2" id="quads-ad2" style="float:none;margin:0px;">

</div>
</p>



<p>BACA JUGA ARTIKEL: <a href="https://duniacerdas.com/kesehatan/bahaya-makanan-bakar/">Makanan Bakar Berbahaya: Kenikmatan yang Menyimpan Risiko</a>

Buta Warna Lebih Sering Terjadi pada Laki-laki, Kok Bisa?
