<p>Berjemur di bawah sinar matahari merupakan cara alami dan efektif untuk memenuhi kebutuhan vitamin D tubuh. Vitamin D berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mendukung fungsi otot dan saraf. Namun, manfaat ini hanya bisa diperoleh secara optimal jika waktu berjemur dilakukan dengan tepat. Artikel ini akan membahas waktu terbaik untuk berjemur matahari, faktor yang memengaruhi penyerapan vitamin D, serta panduan aman agar tubuh tetap terlindungi dari paparan sinar <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Ultraviolet">ultraviolet</a> berlebih.</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.93 -->
<div class="quads-location quads-ad3" id="quads-ad3" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p><strong>Mengapa Berjemur Matahari Diperlukan</strong></p>



<figure class="wp-block-image size-large"><a href="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/10/Mengapa-Berjemur-Matahari-Diperlukan.png"><img src="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/10/Mengapa-Berjemur-Matahari-Diperlukan-1024x576.png" alt="Mengapa Berjemur Matahari Diperlukan" class="wp-image-7510" /></a></figure>



<p>Vitamin D tidak banyak ditemukan pada sumber makanan alami. Oleh karena itu, tubuh manusia bergantung pada sinar ultraviolet B (UVB) dari matahari untuk memproduksinya. Saat sinar UVB mengenai kulit, tubuh akan mengubah kolesterol menjadi vitamin D3 (kolekalsiferol), bentuk aktif vitamin D yang digunakan tubuh untuk berbagai fungsi vital.</p>



<p>Selain membantu pembentukan tulang yang kuat, vitamin D juga berperan dalam menjaga imunitas tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang cukup dapat menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan, penyakit autoimun, serta membantu menjaga suasana hati tetap stabil</p>



<p><strong>Waktu Terbaik untuk Berjemur</strong></p>



<figure class="wp-block-gallery has-nested-images columns-default is-cropped wp-block-gallery-1 is-layout-flex wp-block-gallery-is-layout-flex">
<figure class="wp-block-image size-large"><a href="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/10/Waktu-Terbaik-untuk-Berjemur.png"><img data-id="7511" src="https://duniacerdas.com/wp-content/uploads/2025/10/Waktu-Terbaik-untuk-Berjemur-1024x576.png" alt="Waktu Terbaik untuk Berjemur" class="wp-image-7511" /></a></figure>
</figure>



<p>Banyak orang berasumsi bahwa semakin lama berjemur semakin baik, padahal yang terpenting adalah waktu dan durasi yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian dan rekomendasi para ahli kesehatan, waktu terbaik untuk berjemur adalah antara pukul 09.00 hingga 10.00 pagi.</p>



<p>Pada rentang waktu tersebut, intensitas sinar UVB cukup tinggi untuk merangsang produksi vitamin D, namun belum terlalu kuat untuk menimbulkan risiko kerusakan kulit. Sementara itu, berjemur di atas pukul 10.00 atau mendekati tengah hari (sekitar pukul 11.00–14.00) meningkatkan risiko paparan sinar ultraviolet A (UVA) yang dapat menyebabkan penuaan dini dan bahkan kanker kulit.</p>
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.93 -->
<div class="quads-location quads-ad1" id="quads-ad1" style="float:none;margin:0px;">

</div>




<p>Untuk daerah tropis seperti Indonesia, durasi berjemur yang disarankan adalah 10 hingga 20 menit setiap hari, tergantung pada warna kulit dan luas area tubuh yang terpapar sinar matahari. Semakin gelap warna kulit seseorang, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan karena kadar melanin yang tinggi dapat menghambat penyerapan UVB.</p>



<p><strong>Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Berjemur</strong></p>



<p>Beberapa faktor berikut memengaruhi seberapa banyak vitamin D yang dapat diproduksi oleh tubuh:</p>



<ol class="wp-block-list">
<li><strong>Warna kulit:</strong> Kulit cerah menyerap UVB lebih cepat dibanding kulit gelap.</li>



<li><strong>Usia:</strong> Semakin bertambah usia, kemampuan kulit menghasilkan vitamin D menurun.</li>



<li><strong>Letak geografis:</strong> Wilayah dekat khatulistiwa menerima sinar matahari lebih intens dibandingkan daerah yang jauh di utara atau selatan.</li>



<li><strong>Kondisi cuaca:</strong> Awan tebal, polusi, atau kabut dapat mengurangi jumlah sinar UVB yang mencapai permukaan kulit.</li>



<li><strong>Pakaian dan tabir surya:</strong> Penggunaan tabir surya atau pakaian tertutup dapat menghambat penyerapan sinar UVB, sehingga waktu berjemur perlu disesuaikan.</li>
</ol>



<p><strong>Panduan Aman Saat Berjemur</strong></p>



<p>Meskipun berjemur penting, perlindungan terhadap kulit juga harus diperhatikan. Berikut beberapa panduan aman:</p>



<ul class="wp-block-list">
<li>Hindari berjemur terlalu lama di bawah sinar matahari langsung.</li>



<li>Jangan berjemur saat matahari terlalu terik, terutama setelah pukul 10.00 pagi.</li>



<li>Cukupi kebutuhan cairan tubuh sebelum dan sesudah berjemur.</li>



<li>Bila berjemur di luar waktu ideal, gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk mencegah kerusakan kulit.</li>



<li>Fokuskan paparan sinar pada area tangan, kaki, dan wajah agar tubuh dapat memproduksi vitamin D secara efisien.</li>
</ul>



<p><strong>Kesimpulan</strong></p>



<p>Berjemur merupakan cara alami dan murah untuk memenuhi kebutuhan vitamin D, tetapi harus dilakukan dengan bijak. Waktu terbaik untuk berjemur di Indonesia adalah antara pukul 09.00 hingga 10.00 pagi dengan durasi sekitar 10 hingga 20 menit, tergantung kondisi kulit dan lingkungan. Dengan berjemur pada waktu yang tepat, tubuh akan memperoleh manfaat maksimal dari sinar matahari tanpa menimbulkan risiko kesehatan kulit.
<!-- WP QUADS Content Ad Plugin v. 2.0.93 -->
<div class="quads-location quads-ad2" id="quads-ad2" style="float:none;margin:0px;">

</div>
</p>



<p>BACA JUGA ARTIKEL: <a href="https://duniacerdas.com/kesehatan/kekurangan-vitamin-b-apakah-anda-merasa-gejala-ini-juga/">Kekurangan Vitamin B : Apakah Anda Merasa Gejala Ini Juga?</a>

Berjemur Matahari Wajib Di Jam Ini Manfaat Vitamin D Bagus Banget

