Hemat Pangkal Kaya, Benarkah?

Pepatah hemat pangkal kaya memang telah ditanamkan jauh sejak kita duduk di bangku sekolah. Anggapan tersebut dimaksudkan agar kita rajin menabung dimana uang yang kita tabung bisa membiayai kebutuhan kita di masa yang akan datang. Tapi benarkah dengan berhemat benar-benar membuat kita kaya?

Berhemat dengan cara yang benar memang bisa membuat kita kaya, namun jika kita salah menafsirkan pepatah tersebut, hemat justru tidak akan merubah hidup seseorang. Bagaimana bisa?

Dengan hemat, banyak orang yang justru tidak mau bersedekah. Padahal salah satu jalan untuk mendapatkan rezeki yang berlipat adalah dengan bersedekah. Asalkan iklas saat bersedekah, tentu kita akan mendapatkan balasan yang berlipat atas apa yang kita berikan.

Sikap hemat yang berlebihan juga justru membuat kita sengsara. Makan irit, rumah irit, pakaian irit sampai segala sesuatu kita buat irit. Sikap seperti inilah yang membuat kita miskin. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita berpikir bahwa kita adalah orang yang kekurangan dan miskin sehingga tindakan dan pikiran kita sama seperti orang miskin.

Hemat bukan berarti Anda tidak bisa berinvestasi. Jika kita hanya fokus pada penghematan, maka peluang keberhasilan kita tidak akan lebih dari penghasilan yang kita miliki. Cobalah buka mata Anda untuk berinvestasi, sisihkan sebagian hasil penghematan Anda pada investasi.

Beberapa orang mungkin menganggap pendidikan bukanlah prioritas. Mereka menghemat biaya hidup mereka dengan melupakan pendidikan. Tidak membeli buku, ebook, mengikuti seminar dan lainnya merupakan cara berhemat yang salah. Melupakan pendidikan sama saja seperti Anda membatasi realitas Anda menjadi tidak berkembang. Seperti yang kita tahu keberhasilan akan berbanding lurus dengan besarnya realitas dalam diri Anda.

Agar gaya hidup hemat Anda tidak salah kaprah, sebaiknya gunakan sebagian hasil penghematan Anda untuk bersedekah, menikmati hidup yang penting tidak boros dan berlebihan, menggunakan sebagian hasil penghematan Anda untuk investasi dan yang terakhir investasikan penghematan Anda pada pendidikan.

Semoga bermanfaat!

Spread the love

Tinggalkan Balasan