Site iconSite icon Dunia Cerdas

Angpao Imlek Bukan Hanya Sekadar Amplop Merah

Angpao Imlek Bukan Hanya Sekadar Amplop MerahAngpao Imlek Bukan Hanya Sekadar Amplop Merah

Angpao imlek atau amplop merah yang selalu menjadi identik saat perayaan Tahun Baru Imlek, bukan sekadar tradisi berbagi uang. Di balik amplop merah ini, terdapat filosofi mendalam yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan dalam budaya Tionghoa. Artikel ini akan membahas makna dari sebuah tradisi angpao itu sendiri seperti apa.

Makna Filosofis Angpao

  1. Simbol Harapan dan Keberuntungan Angpao diberikan dengan harapan membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran kepada penerimanya. Warna merah di lambangkan sebagai keberuntungan dan kebahagiaan dalam budaya Tionghoa, sementara uang di dalamnya adalah simbol rezeki yang diberkahi.
  2. Memberi dalam bentuk Doa Jumlah uang dalam angpao sering kali dipilih dengan hati-hati. Angka-angka tertentu, seperti 8 (yang melambangkan kemakmuran) atau angka genap lainnya, dianggap membawa keberuntungan. Sebaliknya, angka ganjil biasanya dihindari karena diasosiasikan dengan peristiwa duka.
  3. Mengajarkan Berbagi angpao bukan hanya tentang nominal, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan dan rezeki. Tradisi ini mengajarkan pentingnya berbagi kepada keluarga dan komunitas, terutama kepada generasi muda yang dianggap penerus harapan keluarga.

Siapa yang Memberi dan Menerima Angpao?

Dalam tradisi Imlek, angpao biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada anak-anak, remaja, atau kerabat yang belum menikah. Ini melambangkan tanggung jawab generasi dewasa untuk mendukung dan memberikan restu kepada generasi berikutnya.

Selain itu, angpao juga sering diberikan kepada orang tua atau lansia sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih. Tradisi ini menunjukkan pentingnya menjaga hubungan antar generasi dalam keluarga.

Etika dalam Memberi dan Menerima Angpao

  1. Memberi dengan Tangan Dua Dalam budaya Tionghoa, angpao diberikan dan diterima dengan kedua tangan sebagai tanda penghormatan.
  2. Tidak Membuka di Depan Pemberi Membuka angpao di depan pemberi dianggap kurang sopan. Biasanya, penerima akan menyimpan angpao terlebih dahulu dan membukanya di tempat lain.
  3. Menghindari Angka yang Tidak Beruntung Hindari memberi uang dengan jumlah yang mengandung angka 4, karena angka tersebut diasosiasikan dengan kematian dalam budaya Tionghoa. Sebaliknya, angka 8 sangat dianjurkan karena melambangkan kekayaan.

Angpao di Era Modern

Saat ini sudah banyak juga yang melakukan pengiriman angpao secara online. Namun, penggunaan angpao digital juga menimbulkan tantangan. Kehilangan sentuhan personal dan interaksi langsung menjadi salah satu kritik utama. Oleh karena itu, meskipun angpao digital praktis, amplop merah fisik tetap memiliki tempat istimewa dalam hati banyak orang.

Kesimpulan

Angpao imlek lebih dari sekadar amplop merah berisi uang. Tetapi menjadi simbol harapan, doa, dan kebersamaan. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai penting dalam budaya Tionghoa, seperti berbagi, menghormati, dan mempererat hubungan keluarga. Di era modern, meskipun bentuknya mungkin berubah, semangat dan makna filosofis angpao tetap relevan dan mendalam. Jadi, saat menerima atau memberikan angpao di Tahun Baru Imlek, ingatlah bahwa Anda sedang melestarikan tradisi yang sarat dengan nilai-nilai positif. Selamat Tahun Baru Imlek.

BACA JUGA ARTIKEL: Maluku Toto: Menyingkap Tradisi, Dampak, dan Solusi

Spread the love
Exit mobile version