
Melanjutkan studi ke jenjang S2 di luar negeri merupakan impian banyak orang. Namun, salah satu tantangan terbesar yang kerap dihadapi calon mahasiswa internasional adalah persyaratan kemampuan bahasa Inggris, khususnya sertifikat TOEFL atau IELTS. Kedua tes ini sering menjadi standar utama untuk menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris, terutama di universitas-universitas yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Pertanyaannya, apakah ada beasiswa S2 di luar negeri yang tidak mensyaratkan TOEFL atau IELTS?
Alasan Universitas dan Beasiswa Umumnya Mewajibkan TOEFL/IELTS
Sebagian besar perguruan tinggi mensyaratkan sertifikat TOEFL atau IELTS untuk memastikan bahwa mahasiswa internasional mampu mengikuti perkuliahan, memahami materi, dan berpartisipasi dalam diskusi akademik. Bahasa Inggris adalah bahasa utama dalam proses perkuliahan di banyak negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia. Oleh karena itu, kemampuan bahasa Inggris menjadi indikator penting agar mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam studi.
Beasiswa S2 Tanpa Syarat TOEFL/IELTS

Meskipun mayoritas program beasiswa internasional menetapkan TOEFL atau IELTS sebagai persyaratan, ada beberapa skema yang memberikan pengecualian. Pengecualian ini biasanya berlaku dalam kondisi tertentu, misalnya:
- Negara atau Universitas yang Tidak Menggunakan Bahasa Inggris
Beasiswa S2 di luar negeri di beberapa negara yang tidak berbahasa Inggris, seperti Jerman, Prancis, Korea Selatan, atau Jepang, seringkali tidak mewajibkan TOEFL atau IELTS, terutama jika programnya diajarkan dalam bahasa lokal. Sebagai gantinya, pelamar mungkin diminta mengikuti kursus bahasa negara tujuan sebelum perkuliahan dimulai. - Surat Keterangan Kemampuan Bahasa Inggris dari Universitas Asal (English Proficiency Letter)
Beberapa beasiswa membolehkan pelamar untuk mengganti TOEFL/IELTS dengan surat resmi dari universitas asal yang menyatakan bahwa program sarjana telah ditempuh dalam bahasa Inggris. Contoh program yang kadang menerima surat ini adalah beasiswa Turkiye Burslari (Turki) dan beberapa universitas di Eropa atau Asia. - Program yang Menawarkan Tes Internal
Ada universitas yang mengadakan tes kemampuan bahasa Inggris internal sebagai pengganti TOEFL/IELTS. Beasiswa yang terhubung dengan universitas tersebut biasanya mengikuti kebijakan yang sama. - Negara yang Menawarkan Beasiswa Full-English Program Tanpa TOEFL/IELTS
Beberapa universitas di negara seperti Malaysia atau India menyediakan program pascasarjana berbahasa Inggris namun memberikan keringanan syarat TOEFL/IELTS bagi mahasiswa dari negara-negara dengan latar belakang pendidikan berbahasa Inggris. 
Contoh Beasiswa yang Memberikan Keringanan
Beberapa contoh beasiswa S2 yang dapat dipertimbangkan bagi pelamar yang belum memiliki TOEFL/IELTS antara lain:
- Turkiye Burslari Scholarship (Turki): Memberikan beasiswa penuh untuk program S2, dengan opsi mengganti sertifikat TOEFL/IELTS menggunakan surat keterangan kemampuan bahasa Inggris dari universitas asal.
 - DAAD Scholarship (Jerman): Banyak program S2 yang diajarkan dalam bahasa Jerman sehingga tidak memerlukan TOEFL/IELTS. Namun, kemampuan bahasa Jerman tetap diperlukan.
 - Chinese Government Scholarship (Tiongkok): Beberapa universitas di Tiongkok menawarkan program S2 dalam bahasa Mandarin atau Inggris, dan sering kali menerima surat keterangan kemampuan bahasa Inggris sebagai pengganti TOEFL atau IELTS.
 - MEXT Scholarship (Jepang): Program S2 yang diajarkan dalam bahasa Jepang tidak mewajibkan TOEFL atau IELTS, tetapi mengharuskan kemampuan bahasa Jepang.
 
Tips Mencari Beasiswa Tanpa TOEFL atau IELTS
- Periksa Situs Resmi Beasiswa dan Universitas
Informasi paling akurat mengenai syarat bahasa selalu terdapat pada laman resmi beasiswa atau universitas. Jangan hanya mengandalkan informasi dari media sosial atau pihak ketiga. - Siapkan Surat Keterangan Bahasa Inggris
Jika pernah menempuh pendidikan dengan pengantar bahasa Inggris, mintalah surat keterangan resmi (English Proficiency Letter) dari universitas asal. Dokumen ini dapat menjadi pengganti TOEFL atau IELTS di banyak program. - Cari Program Berbahasa Lokal
Negara-negara seperti Jerman, Jepang, Korea, dan Prancis menawarkan beasiswa dengan program studi berbahasa lokal. Meski tidak memerlukan TOEFL atau IELTS, Anda tetap perlu mempersiapkan diri untuk belajar bahasa setempat. - Pertimbangkan Kursus Bahasa Sebelum Studi
Beberapa beasiswa memberikan kursus bahasa selama beberapa bulan sebelum perkuliahan dimulai. Ini bisa menjadi kesempatan untuk mempelajari bahasa tanpa harus mengikuti TOEFL atau IELTS. 
Kesimpulan
Beasiswa S2 tanpa syarat TOEFL atau IELTS memang ada, tetapi jumlahnya terbatas dan biasanya disertai persyaratan alternatif, seperti surat keterangan kemampuan bahasa Inggris atau kewajiban mempelajari bahasa negara tujuan. Untuk meningkatkan peluang, calon pelamar disarankan tetap mempersiapkan sertifikat TOEFL atau IELTS. Selain memperluas pilihan beasiswa, kemampuan bahasa Inggris yang baik juga akan sangat membantu dalam proses perkuliahan dan adaptasi di luar negeri.
BACA JUGA ARTIKEL: Beasiswa Luar Negeri Tanpa Wawancara: Manfaatkan Peluang Ini
