Cara Mengatasi Kebocoran Data

 

 

Teknologi yang terus berkembang di era digital seperti saat ini memang banyak memberikan dampak positif. Selain dapat memberikan informasi yang cepat, kemajuan teknologi juga dapat menunjang kinerja manusia. Salah satu kasus kebocoran data yang sempat gempar berasal dari pengguna media sosial yang menggunakan nama Bjorka. Bjorka mengaku sebagai peretas yang berhasil mencuri data badan kepemerintahan dan perusahaan swasta.

Tidak hanya itu, contoh lain kasus lainnya yang banyak menyita perhatian masyarakat Indonesia di antaranya seperti kasus kebocoran data di Tokopedia, Indihome, Cermati, dan Lazada. Akibat banyaknya kasus kebocoran data yang terjadi dll. Apa sebenarnya kebocoran data dan bagaimana cara pencegahannya?

1. Menghindari Wifi Umum

 

Sayangnya kita semua harus mengurangi mengunakan wifi umum, pasalnya banyak peretas yang memanfaatkannya untuk memasuki komputer atau perangkat targetnya. Setelah berhasil masuk, mereka bebas mengekspoiltasi isi perangkatnya termasuk mencuri data berharga.

Hindari menggunakan wifi umum ketika anda mengakses mobile banking, berbelanja online, dan webmail. Selain itu anda bisa pergi ke pengaturan untuk tidak memberikan izin perangkat mengingat detail login. Cara lain yaitu menghapus titik akses Wifi ke pengaturan jaringan perangkat seluler, setelah memakai hotspot Wifi publik.

2. Menggunakan Software Terpercaya

Menghindari pemakaian software bajakan yang rentan malware. Anda bisa membeli atau mengunduh aplikasi resmi untuk perangkat komputer atau Hp. Selain itu, Anda juga harus melakukan update secara berkala pada software yang terinstall. Pasalnya software yang tidak terupdate bisa jadi jalan masuk untuk peretas karena adanya vulnerability yang tidak kita sadari. Kekhawatiran tentang vulnerability itu tidak perlu Anda rasakan lagi jika Anda melakukan update. Karena software terupdate biasanya telah dilengkapi patch atas vulnerability yang ada pada software sebelumnya.

3. Mengganti Password Secara Berkala

 

Sebaiknya anda menggunakan password yang sulit ditebak dan dideteksi. Misalnya menggabungkan nomor, huruf kapital, dan angka untuk password. Anda bisa menggunakan kata sandi yang berbeda di setiap akun. Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan pemilik data adalah menggunakan password yang sama untuk berbagai akun. Ditambah lagi kombinasi yang mudah ditebak dan jarang diganti. Selain itu, gunakan kombinasi karakter yang sulit dideteksi atau ditebak, seperti penggabungan huruf kapital, nomor tanda baca. Pastikan juga setiap akun memiliki password yang berbeda .

Serangan siber bisa terjadi ketika anda menggunakan kata sandi yang sama untuk berbagai akun. Contohnya saja email dan kata sandi sama untuk mobile banking, media sosial, dan pin ATM.

4. Menghindari Phising

 

Saat ini banyak sekali tautan (link) yang mengatasnamakan instansi atau organisasi. Dalam beberapa kasus, link tersebut dapat mengarahkan ke halaman login palsu sebagai jebakan dan mencuri data pribadi. Caranya adalah jangan asal memberikan data pribadi di situs yang tidak tepercaya

Anda bisa menggunakan aplikasi antivirus atau fitur Webroot Web Threat Shield untuk mencegah phising dan scam. Biasanya phishing memanfaatkan email untuk mengelabui korbannya. Email yang dikirimkan pelaku dapat berisi sesuatu yang mengatasnamakan pihak tertentu dan memancing korban untuk mengeklik tautan yang tercantum di dalamnya.

 

 

 

 

 

 

Spread the love

Tinggalkan Balasan