Polusi udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan paling serius di perkotaan. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor, aktivitas industri, dan minimnya ruang terbuka hijau menjadi faktor utama yang memperburuk kualitas udara. Upaya penanggulangan polusi biasanya difokuskan pada teknologi ramah lingkungan, regulasi emisi, hingga penghijauan kota. Namun, keberadaan bunga sebagai bagian dari vegetasi perkotaan ternyata memiliki peran penting dalam membantu mengurangi polusi udara.
Bunga sebagai Penyerap Polutan
Seperti halnya tumbuhan hijau lainnya, bunga berperan dalam proses fotosintesis dengan menyerap karbon dioksida (CO₂) dan melepaskan oksigen (O₂). Selain itu, beberapa jenis bunga memiliki kemampuan menyerap polutan berbahaya seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, hingga partikel debu halus (PM2.5). Melalui permukaan daun dan struktur stomata, bunga dapat mengikat partikel polutan yang beredar di udara sehingga mengurangi konsentrasinya.
Menyaring Partikel Debu dan Logam Berat
Permukaan daun bunga yang bertekstur dapat berfungsi sebagai penyaring alami bagi partikel debu dan logam berat. Ketika hujan turun, partikel tersebut akan tersapu dan jatuh ke tanah, sehingga mengurangi jumlah polutan yang melayang bebas di udara. Hal ini membantu menurunkan risiko gangguan pernapasan yang sering dialami masyarakat perkotaan akibat polusi.
Fungsi Estetika dan Psikologis
Selain manfaat ekologis, bunga juga memberikan dampak psikologis positif. Kehadiran bunga di taman kota, jalan raya, maupun area publik mampu menciptakan lingkungan yang lebih asri dan nyaman. Lingkungan hijau dengan bunga berwarna-warni terbukti dapat menurunkan tingkat stres, meningkatkan suasana hati, dan mendorong perilaku masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Contoh Penerapan di Perkotaan
Banyak kota besar di dunia telah memanfaatkan bunga sebagai bagian dari strategi penghijauan. Misalnya, penanaman bunga pada median jalan, taman vertikal di gedung-gedung tinggi, hingga jalur hijau perkotaan. Jenis bunga seperti bougenville, marigold, lavender, dan krisan sering dipilih karena mudah tumbuh, tahan terhadap kondisi perkotaan, serta efektif menyerap polutan.
Kesimpulan
Peran bunga dalam mengurangi polusi udara di perkotaan tidak dapat dianggap remeh. Selain berfungsi sebagai penyerap polutan, penyaring partikel debu, dan pemberi oksigen, bunga juga meningkatkan keindahan serta kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, integrasi bunga dalam perencanaan tata kota menjadi langkah penting untuk mewujudkan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
BACA JUGA ARTIKEL: Bunga Chamomile dalam Produk Perawatan Rambut dan Kulit