Sri Lanka sebagai negara dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia, yaitu sekitar 34,6 per 100.000 penduduk, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai faktor-faktor yang mendorong tingginya angka bunuh diri di negara tersebut serta upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Faktor Penyebab Bunuh Diri
- Faktor Ekonomi dan Sosial:
- Tingginya tingkat kemiskinan dan ketimpangan sosial di Sri Lanka menjadi salah satu pemicu utama. Banyak penduduk yang merasa terjebak dalam lingkaran kemiskinan tanpa harapan akan masa depan yang lebih baik.
- Konflik etnis dan politik yang berkepanjangan juga menyebabkan trauma mendalam bagi masyarakat.
- Budaya dan Stigma Sosial:
- Ada stigma kuat terhadap gangguan mental dan bunuh diri, yang membuat banyak orang enggan mencari bantuan profesional.
- Tekanan sosial untuk menjaga kehormatan keluarga juga sering kali membuat individu merasa terisolasi dan tertekan.
- Norma budaya yang cenderung menyalahkan individu yang mengalami masalah mental menambah beban psikologis yang dirasakan oleh mereka yang berjuang dengan depresi atau kecemasan.
Upaya Pemerintah
- Peningkatan Layanan Kesehatan Mental:
- Pemerintah Sri Lanka telah memperluas layanan kesehatan mental di rumah sakit umum dan pusat-pusat komunitas.
- Program edukasi dan pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk mendeteksi dan menangani kasus depresi dan kecemasan.
- Kampanye Kesadaran Publik:
- Mengadakan kampanye untuk mengurangi stigma terhadap gangguan mental dan bunuh diri.
- Mendorong masyarakat untuk mendukung individu yang mengalami masalah mental dan emosional.
- Kebijakan Pencegahan Bunuh Diri:
- Pengawasan ketat terhadap penggunaan pestisida beracun, yang sering digunakan dalam kasus bunuh diri di daerah pedesaan.
- Peningkatan akses ke layanan konseling dan hotline krisis.
Kesimpulan
Tingginya angka bunuh diri di Sri Lanka dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, termasuk ekonomi, sosial, dan psikologis. Meskipun pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, tantangan besar masih ada, terutama dalam mengatasi stigma sosial dan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental. Dengan pendekatan yang komprehensif dan dukungan dari masyarakat, diharapkan angka bunuh diri di Sri Lanka dapat berkurang secara signifikan di masa mendatang.
BACA JUGA ARTIKEL: Bunga Floating KPR: Pahami Sebelum KPR