Saat ini, banyak anak muda yang menggunakan istilah relapse untuk menggambarkan kondisi di mana mereka kembali menjalin hubungan dengan mantan pasangan setelah sebelumnya berpisah. Dalam konteks ini, relapse berarti mengulang kembali pola hubungan yang mungkin tidak sehat atau penuh dengan permasalahan yang belum terselesaikan. Fenomena ini sering terjadi karena adanya perasaan nostalgia yang kuat, ketergantungan emosional, atau harapan bahwa hubungan bisa diperbaiki.
Penyebab Relapse dalam Hubungan
Relapse dalam hubungan dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk:
- Rasa Kesepian: Setelah putus, seseorang mungkin merasa kesepian dan kembali kepada mantan sebagai bentuk pelarian. Kesepian dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk kembali, meskipun hubungan tersebut memiliki banyak kekurangan.
- Kenangan Manis di Masa Lalu: Mengingat momen-momen bahagia bersama bisa membuat seseorang tergoda untuk kembali tanpa mempertimbangkan alasan perpisahan sebelumnya. Ingatan selektif sering kali membuat seseorang hanya fokus pada hal-hal baik, mengabaikan masalah yang menyebabkan putusnya hubungan.
- Tekanan Sosial: Lingkungan sekitar yang terus membicarakan mantan atau mendukung kembalinya hubungan bisa memengaruhi keputusan seseorang. Komentar dari teman atau keluarga yang menyarankan untuk “mencoba lagi” dapat menambah tekanan.
- Keinginan untuk Memperbaiki Diri: Beberapa orang percaya bahwa hubungan bisa berubah jika kedua pihak mencoba memperbaiki diri. Namun, tanpa usaha yang nyata dari kedua belah pihak, harapan ini sering kali tidak realistis.
- Ketidakmampuan untuk Move On: Kesulitan menerima perpisahan dapat menyebabkan seseorang terus berharap dan akhirnya kembali pada mantan. Faktor ini diperburuk dengan masih adanya komunikasi yang intens atau perasaan yang belum terselesaikan.
Tahapan Relapse dalam Hubungan
Relapse dalam hubungan biasanya terjadi secara bertahap, melalui beberapa fase berikut:
- Relapse Emosional: Seseorang mulai merasakan rindu atau kehilangan, meskipun hubungan sebelumnya memiliki banyak masalah. Mereka mungkin mulai mencari alasan untuk menghubungi mantan, seperti menanyakan kabar atau mengenang masa lalu.
- Relapse Mental: Timbulnya pemikiran untuk kembali, dengan mengabaikan alasan perpisahan yang telah terjadi. Pada tahap ini, seseorang mulai meyakinkan diri sendiri bahwa mantan adalah pilihan terbaik dan perpisahan hanyalah kesalahan sementara.
- Relapse Fisik: Akhirnya, individu benar-benar kembali menjalin hubungan dengan mantan pasangan. Mereka mungkin mulai bertemu lagi, berkomunikasi lebih intens, hingga akhirnya memutuskan untuk kembali bersama.
Cara Mencegah Relapse dalam Hubungan
Relapse dalam hubungan tidak selalu buruk, tetapi sering kali berisiko mengulang kesalahan yang sama. Beberapa cara untuk mencegahnya meliputi:
- Evaluasi Alasan Perpisahan: Pahami apakah masalah di masa lalu sudah benar-benar terselesaikan. Jika alasan putus masih relevan, kemungkinan besar masalah akan muncul kembali.
- Buat Batasan yang Jelas: Jika perpisahan adalah keputusan terbaik, cobalah untuk menjaga jarak dan tidak tergoda untuk kembali. Menghapus kontak sementara atau menghindari tempat yang sering dikunjungi bersama bisa membantu.
- Fokus pada Diri Sendiri: Gunakan waktu setelah putus untuk bertumbuh secara pribadi, mengembangkan hobi, dan meningkatkan kebahagiaan sendiri. Membangun kehidupan yang lebih baik tanpa mantan dapat mengurangi keinginan untuk kembali.
- Dukungan dari Teman dan Keluarga: Berbagi perasaan dengan orang-orang terdekat dapat membantu dalam mengambil keputusan yang lebih rasional. Mendapatkan perspektif dari luar dapat mencegah keputusan impulsif.
- Cari Bantuan Profesional: Jika merasa sulit untuk melepaskan diri dari hubungan yang tidak sehat, konsultasi dengan terapis bisa menjadi solusi yang baik. Terapis dapat membantu dalam mengatasi ketergantungan emosional dan membangun strategi coping yang lebih baik.
Kesimpulan
Relapse dalam hubungan adalah fenomena yang sering terjadi di kalangan anak muda. Meskipun terlihat sebagai kesempatan kedua, penting untuk mempertimbangkan apakah kembali ke hubungan lama benar-benar membawa kebahagiaan atau hanya mengulang pola yang tidak sehat. Dengan memahami penyebab dan cara mencegahnya, seseorang bisa mengambil keputusan yang lebih bijak untuk masa depan hubungan mereka. Mengambil waktu untuk benar-benar merenungkan keputusan sebelum kembali ke hubungan lama adalah langkah penting dalam memastikan kebahagiaan dan kesejahteraan emosional di masa depan.
BACA JUGA ARTIKEL: Cara Mengobati Patah Hati Paling Ampuh